in

Soal Pembatalan Keberangkatan Haji, GP Ansor Jateng: Pilihan Pahit Tapi Paling Realistis

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah memaklumi keputusan pemerintah yang meniadakan keberangkatan jamaah haji tahun 2021.

“Keputusan membatalkan keberangkatan jamaah haji 2021 merupakan pilihan pahit tapi paling realistis,” ungkapnya, Senin (7/6/2021).

Menurutnya, sebagaimana kabar yang dirilis Arab Saudi hanya sanggup menampung sangat sedikit jamaah karena pandemi. Saudi hanya membatasi 60 ribu jamaah dengan rincian 15 ribu jamaah domestik dan 45 ribu jamaah luar negeri.

“Jamaah 45 ribu kalau dibagi ke seluruh negara-negara berpenduduk muslim tentu sangat sangat sedikit sekali,” katanya.

Sebagai ilustrasi, lanjutnya, tahun 2019 lalu, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jamaah.

Sementara hingga saat ini, kata Gus Sholah, Arab Saudi belum membuat petunjuk teknis dan belum mengundang negara-negara yang akan memberangkatkan jamaah haji untuk berdialog serta membagi kuota. Padahal waktunya sudah dekat sekali.

Sedangkan penyelenggaraan pemberangkatan jamaah haji membutuhkan persiapan khusus yang terperinci dan harus disiapkan jauh hari.

Keputusan pemerintah ini pasti didasari pertimbangan agama yakni menjaga keselamatan jamaah di masa pandemi global. Bahkan ada mutasi varian baru Covid 19, merupakan sesuatu yang tidak bisa ditunda, tetapi beribadah dalam keadaan darurat bisa ditunda.

“Apalagi saat ini sedang pandemi yang juga butuh perlakuan khusus. Maka, menjaga keselamatan jiwa harus diutamakan,” ujarnya.

Ia berharap, ke depan pemerintah perlu mendorong dialog multilateral guna membahas masa depan penyelenggaraan haji. Mengingat ini tahun kedua Saudi tidak membuka akses jamaah luar negeri untuk melaksanakan ibadah haji.

“Dan banyak negara terkena dampak kebijakan tersebut,” katanya.

Gus Sholah mengajak calon jamaah mengambil hikmah dari penundaan keberangkatan haji tahun ini, bersabar dan mengikuti keputusan pemerintah. Selain itu, juga berdoa agar penundaan tersebut tidak mengurangi makna dan niat untuk melaksanakan ibadah haji.

“Insyaallah itu yang terbaik, karena keputusan sudah diambil mempertimbangkan banyak hal terutama menghitung risiko,” tegasnya.

Terkait beredarnya kabar hoaks soal keberangkatan haji tahun ini, Gus Sholah mengajak masyarakat bersama-sama memberikan pemahaman yang benar.

Jangan terpengaruh dengan kabar bohong yang bertujuan menimbulkan kegaduhan dan sengaja diciptakan untuk terjadinya perpecahan.

“Biasakan check and re-check berita. Apalagi soal haji ini meliputi banyak pihak. Maka, jangan ambil berita dari satu pihak saja. Apalagi pihak tersebut tidak kredibel,” tandasnya.(*)

editor: ricky fitriyanto