in

Shipper Bantu UMKM Lokal Kembangkan Invasi Pasar

UMKM asal Kabupaten Semarang mampu memangkas biaya cukup besar untuk membuka gudang sendiri di kota lain.

Petugas sedang mengecek stok di gudang Shipper di Semarang. (ajie mahendra/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Shipper hadir untuk memudahkan pelaku UMKM lokal dalam mengembangkan pasar. Jasa logistik dan gudang digital pintar terintegrasi ini mendorong pemerataan distribusi barang dan ekonomi.

Shipper optimis UMKM lokal dapat bertahan bahkan naik kelas dengan inovasi teknologi logistik dan pergudangan digital meskipun dibayangi prediksi melambatnya perekonomian dunia.

Sebagai penopang perekonomian nasional, pertumbuhan jumlah UMKM Kota Semarang termasuk salah satu yang tercepat di Indonesia. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang pada Desember 2021 mengungkapkan bahwa jumlah UMKM Kota Semarang yang sudah memiliki izin mencapai 91.000 unit.

AVP External Affairs Shipper, Even Alex Chandra, menjelasan UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak ketika ada krisis. Shipper, dengan semangat Teman Kamu Berjuang, ingin membantu mereka lebih kuat di tengah melambatnya perekonomian global.

Sayang, biaya sewa gudang berikut dengan operasional warehouse management system (WMS) masih menjadi kendala yang dialami UMKM di daerah. “Maka dari itu Shipper hadir di berbagai daerah, salah satunya Semarang, dengan menyediakan digitalisasi logistik dan pergudangan pintar yang terjangkau dan sistem WMS terkini,” ucapnya di Semarang, Selasa (25/10/2022).

Shipper mengoperasikan tiga gudang di Kota Semarang dengan total luas 5.450 m2 di mana dua gudang tersebut merupakan shared warehouse dan satu dedicated warehouse.

Salah satu gudang ini terletak di Kawasan Industri Wijayakusuma, kawasan industri mandiri yang paling siap dan terpadu di Kota Semarang, ramah lingkungan, bebas banjir dan siap pakai.

Hingga saat ini, sebanyak 13 UMKM telah menggunakan layanan Shipper di Semarang diantaranya adalah Cakra Motor 11, Digipeak, CV Karya harapan Lestari, Andrawinatama Kerta Harja, dan Natural Herba Indonesia.

Gudang Shipper melayani rata-rata 330.000 pengiriman setiap bulan dengan pengguna layanan yang memiliki volume pengiriman terbesar yaitu Reana Beauty, Total Mandiri Selaras, Gotoko, dan Kopi Kenangan.

Layanan warehouse fulfillment, yaitu pemenuhan pesanan dari awal order hingga sampai ke tangan pembeli, menjadi layanan Shipper yang paling diminati pelaku usaha di Provinsi Jawa Tengah termasuk Kota Semarang.

Warehouse Manager Gudang Shipper di Semarang, Ajar Harris Setiabudi  menambahkan, Shipper mendorong perdagangan antar daerah antar provinsi dengan memperlancar arus perdagangan dalam negeri dengan pemerataan distribusi layanan logistik dan gudang digital pintar terintegrasi di 35 kota yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Semarang.

Shipper mengembangkan inovasi teknologi dengan membantu perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) dalam mengelola pesanan, termasuk mengoptimalkan rute pengiriman dan mengemasnya bersama pesanan yang akan dikirim ke tujuan yang sama.

“Upaya ini untuk mengefisiensikan biaya logistik antar kepulauan yang tinggi serta mengurangi ketidakseimbangan distribusi barang akibat belum terintegrasinya konektivitas jaringan logistik nasional. Menurut catatan kami, UKM yang menggunakan teknologi Shipper dapat menghemat hingga 20 persen biaya pengiriman,” paparnya.

Efisiensi biaya lainnya yang dilakukan Shipper adalah dengan mendekatkan lokasi barang UMKM ke lokasi pasarnya melalui pengelolaan lebih dari 300 gudang pintar yang tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia dengan total lebih dari 500.000 m2. Lima gudang di antaranya yang berlokasi di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi bahkan telah menerapkan standar halal.

Layanan pergudangan Shipper mengintegrasikan pengelolaan gudang, inventori stok, pengelolaan toko online, penjualan, pengiriman, hingga laporan tracking barang secara realtime hanya dengan satu aplikasi.

Hingga saat ini, Shipper telah membantu lebih dari 35.000 penjual online dan ratusan perusahaan berskala besar di berbagai industri.

Lutfia Nurul Aini, yang merupakan pemilik dari merek baju anak-anak Chubbydut yang berbasis di Semarang ini mengungkapkan pengalamannya menggunakan layanan logistik dan pergudangan digital Shipper.

Pelanggan Chubbydut kebanyakan berada di kawasan Jakarta dan Jawa Barat sehingga awalnya berpikir untuk memiliki gudang dan membawa tim sendiri dari Semarang ke Jakarta.

“Tapi saya pasti harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk sewa gudang dan pekerjanya. Kemudian saya mencoba menggunakan layanan logistik dan pergudangan Shipper yang di Jakarta. Setelah berjalan tiga bulan bersama Shipper, Chubbydut mengalami kenaikan penjualan hingga 200 persen,” bebernya.

“Saya sebagai UMKM di daerah sangat terbantu dengan efisiensi biaya dan waktu serta kemudahan logistik Shipper dari awal barang Chubbydut masuk gudang hingga sampai ke pelanggan. Sekarang UMKM daerah pun dapat lebih mudah menjangkau pasar nasional dengan jaringan logistik dan pergudangan Shipper,” imbuhnya.

Berkat upaya dan komitmen perusahaan dalam menghadirkan inovasi untuk menyatukan infrastruktur logistik Indonesia yang terfragmentasi, Fast Company menobatkan Shipper ke dalam daftar perusahaan paling inovatif di dunia tahun 2022 (The World’s Most Innovative Companies) dan meraih peringkat pertama untuk perusahaan paling inovatif se-Asia Pasifik (The Most Innovative Asia-Pacific Companies).

Sejak hadir pada 2017, Shipper konsisten mendorong UMKM lokal cepat naik kelas dengan memberikan pemberdayaan komprehensif melalui pelatihan (manajemen bisnis, literasi keuangan, daya saing ekspor, digitalisasi dan topik  kewirausahaan lainnya), pendampingan, dan promosi untuk UMKM tidak hanya di kota besar namun hingga ke daerah. (*)

Ajie MH.