in

Seniman dan Ponpes Bakal Masuk Daftar Penerima Manfaat BLK Komunitas

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berencana memperluas penerima manfaat Program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas. Rencananya, pondok pesantren, komunitas seni dan perfilman, serta serikat pekerja, akan dimasukkan dalam daftar program tersebut.

Rencana itu dibeberkan Menaker Ida Fauziah usai penandatangan perjanjian kerja bersama penerimaan bantuan pembangunan gedung workshop peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas dan penyerahan bantuan Program Perluasan Kesempatan Kerja di Hotel Horison Nindya Semarang, Minggu (31/8/2020) malam.

“Program ini untuk bantu komunitas keagamaan seperti pondok pesantren, kami juga bangun BLK Komunitas untuk teman-teman serikat pekerja, serikat buruh, kemudian BLK Komunitas seni dan komunitas perfilman, meski pun belum direspon. Kami akan terus bantu tingkatkan kompetensi seluruh profesi yang ada,” paparnya.

Tahun 2019 lalu, total ada 1.113 BLK Komunitas di Indonesia. Dengan rencana tambahan BLK Komunitas ini, diharapkan pada 2020 ini, jumlahnya meningkat menjadi 2.113 unit lembaga.

Kenaikan yang cukup signifikan ini digadang-gadang mampu mempercepat akses dan mutu pelatihan. Selain itu, juga meningkatkan kompetensi SDM. “Jadi akan lebih efektif dan mempercepat peningkatan jumlah angkatan kerja yang terampil dan berkualitas,” harapnya.

Hingga saat ini, di tahun 2020, pihaknya  telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan 100 BLK Komunitas. Nantinya akan dilanjutkan sebanyak 300 lembaga serta penetapan tahap ketiga direncanakan sebanyak 600 lembaga berikutnya.

“Dan pada hari ini, akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja bersama BLK Komunitas tahun 2020 sebanyak 50 lembaga untuk wilayah Jateng dan DIY,” bebernya.

Pada program pembangunan BLK Komunitas tahun ini, lanjut dia, Kemnaker telah menambah kejuruan pelatihan menjadi 23 kejuruan untuk dapat diterapkan di BLK Komunitas.

“Kejuruan pelatihan yang akan dikembangkan agar disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran,” jelasnya.

Galakkan Padat Karya dan Kewirausahaan

Lebih lanjut, Menaker mengakui, pandemi Covid-19 berdampak pada sektor ketenagakerjaan dimana banyak pekerja yang terpaksa di-PHK dan dirumahkan hingga meningkatkan angka pengangguran.

Untuk itu, pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membangkitkan kembali perekonomian nasional dengan berbagai skema bantuan dan insentif kepada masyarakat dan dunia usaha.

Salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah program padat karya dan kewirausahaan yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja.

Pada kunjungan kerja kali ini, Menaker juga menyerahkan bantun Program Perluasan Kesempatan Kerja yang lebih banyak diarahkan untuk penanganan pihak terdampak pandemi Covid-19.

“Penanganannya melalui Program Tenaga Kerja Mandiri, Program Padat Karya Infrastruktur, dan Program Inkubasi Bisnis,” tandasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.