SEMARANG (jatengtoday.com) – Ribuan warga Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) pada Sabtu (8/12/2018), terus mendapat perhatian dari sejumlah pihak.
Petugas gabungan dari BPBD, Tagana, Dinas Sosial Jateng, Dinas Kesehatan Kota Semarang, PMR, bersama dengan warga membuat pos kesehatan dan dapur umum di tengah jalan.
Pantauan di lapangan, hingga Minggu (9/12/2018), posko yang didirikan tak jauh dari Jembatan Kaligawe tersebut masih beroperasi, meskipun banjir kini sudah surut. Posko itu sekaligus digunakan sebagai tempat menampung sumbangan bantuan korban banjir.
Lurah Kaligawe, Usman Budi Raharjo mengatakan, bantuan terus mengalir dari berbagai kalangan. “Bantuan banyak, dari provinsi ada, kota ada, kemarin juga dari KNPI, Unissula, Laziz NU, dan pihak-pihak yang tidak mau disebut juga ada,” ujarnya.
Menurutnya, dampak dari luapan sungai kemarin cukup berat meskipun tidak sampai menelan korban jiwa. Air yang masuk ke perkampungan pada Sabtu pagi itu mencapai ketinggian satu meter.
“Warga yang terdampak banjir hampir mencapai 3000 jiwa. Karena satu RW terendam, di dalamnya ada 9 RT. Aktivitas warga jadi lumpuh, termasuk aktivitas perekonomian. Berbagai fasilitas juga rusak. Makannya tetap membutuhkan bantuan,” ungkap Usman.
Saat ini, kata Lurah Kaligawe, bantuan yang telah terkumpul akan didistribusikan kepada masing-masih RT. Pihaknya berharap agar banjir tidak kembali terjadi, sembari berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk upaya antisipasi. (*)
editor : ricky fitriyanto