Ajie MH.
SEMARANG (jatengtoday.com) – Kelompok Tani Bangkit Merbabu, Getasan Kabupaten Semarang berhasil menembus dapur perhotelan. Hasil panen sayur organik mereka digunakan sebagai bahan utama menu masakan di beberapa hotel Accor Group di Jateng. Seperti Novotel, Ibis, dan Grand Mercure.
Total ada 111 jenis sayuran yang disuplay Kelompok Tani Bangkit Merbabu. Seperti kale, sawi pagoda, selada, seledri, mentimun, tomat, kubis, daun ketumbar, dan lain sebagainya.
Salah satu petani dari Kelompok Tani Bangkit Merbabu, Rebo Wahono mengaku, menembus dapur hotel bukan hal mudah. Sebab standar kualitas yang ditentukan tergolong tinggi.
“Bukan hanya kualitas sayur yang tinggi, ada standar lain yang harus dipenuhi. Salah satunya ada sertifikat pertanian organik,” jelasnya usai prosesi MoU dengan Accor Group di Hotel Novotel Semarang, Selasa (29/3/2022).
Dikatakan, sertifikat pertanian tersebut merupakan hasil pendampingan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng sejak 2011 silam.
“Kami diberi pendampingan dari pemerintah (Distanbun Jateng, red) sampai bisa membuka pasar luas,” jelasnya.
Sebelumnya, produk sayur organik Kelompok Tani Bangkit Merbabu sudah menyuplai sejumlah pasar modern. Ada juga produk yang diekspor ke Singapura.
“Hasil panennya diserap kira-kira 80 persen ke pasar lokal, 20 persen ritel,” bebernya.
Motivasi Kelompok Tani
Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto berharap, Bangkit Merbabu bisa menjadi motivasi kelompok tani lain.
“Ini membuktikan jika produk sayur lokal bisa menembus pasar yang luas. Semoga bisa memotivasi kelompok tani lain untuk lebih berkembang,” harapnya.
Dari datanya, sudah ada banyak kelompok tani organik. Beras, misalnya. “Beras organik kita banyak yang sudah ekspor,” imbuhnya.
Supriyanto juga mengajak masyarakat untuk lebih memilih produk-produk organik hasil petani lokal. Sebab, sayur organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
“Tadi saya ngobrol dengan chef, ternyata memasak sayur organik tidak butuh waktu lama. Dan ini yang membuat nutrisi di dalam sayuran tidak banyak yang rusak,” tandasnya. (*)
