SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemkot Semarang melakukan rapid test terhadap beberapa pedagang dan pembeli di pasar tradisional. Ternyata, dari operasi tersebut ditemukan orang yang reaktif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, berdasarkan hasil rapid test di Pasar Peterongan, ada dua orang yang positif.
Sementara di Pasar Karangayu maupun Pasar Tlogosari hasilnya non reaktif atau negatif.
Rapid test di Pasar Karangayu dilakukan hari ini, Selasa (12/5/2020). Sementara rapid test wilayah Tlogosari hari Senin dan di Pasar Peterongan hari Minggu.
Hakam menjelaskan, rapid test terus diupayakan di pasar tradisional atau area publik lainnya. Terutama masyarakat yang masih bandel keluar rumah dengan tidak memakai masker dan tak menaati anjuran physical distancing.
“Mereka sangat berisiko. Karena itu, kami lakukan rapid test,” jelasnya.
Hakam menambahkan, hingga saat ini telah ada sekitar 10.000 rapid test dilakukan di Kota Semarang. Sedangkan ke depannya ditargetkan ada 3.000 rapid test di Kota Semarang kepada masyarakat.
Rapid test dilakukan secara random atau acak kepada kelompok masyarakat yang berada pada area publik yang rawan.
Selama diberlakukannya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang, angka Covid-19 cenderung turun merujuk pada angka konfirmasi positif dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang jumlahnya terus berkurang.
Pada Selasa, 12 Mei 2020 jumlaj penderita Covid-19 positif di Kota Semarang turun lagi ke angka 55 orang. Sedangkan PDP juga turun di angka 82 orang, setelah sebelumnya pada tanggal 10 Mei 2020 masih tercatat 248 orang.
“Tapi kondisi saat ini masih harus dijaga dengan masyarakat melakukan physical distancing, dan tertib menjalankan ketentuan PKM di Kota Semarang,” tutur Hakam. (*)
editor: ricky fitriyanto