SEMARANG (jatengtoday.com) – Rencana pembangunan Simpang Lima II di daerah Penggaron, Pedurungan, Kota Semarang ditunda. Proyek ini menjadi salah satu program unggulan pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu saat bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2015 silam.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan alasan mengapa rencana proyek Simpang Lima II tersebut ditunda.
“Proyak Simpang Lima kedua ini merupakan bagian dari keinginan kami. Ini janji kampanye saya sama Mbak Ita nih (saat Pilwakot). Tapi melihat situasi di lapangan, kami berpikir untuk menekankan prioritas penanganan kemacetan, persoalan infrastruktur di wilayah timur,” kata Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi, Kamis (25/10/2018).
Dikatakannya, tiga permasalahan besar, yakni penanganan kemacetan, penataan sistem drainase dan pengendalian banjir di Kota Semarang, menjadi kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan.
Hendi berjanji begitu tiga prioritas tersebut tuntas, maka rencana proyek pembangunan Simpang Lima II segera direalisasikan. Proyek Simpang Lima II ini juga menjadi bagian solusi mengurai kemacetan. Tujuannya untuk memecah keramaian dan kepadatan lalu-lintas.
Meski ditunda, lanjutnya, tetapi persiapan tahap awal atau rintisan menuju pembangunan Simpang Lima II tetap dimulai 2018. Salah satunya dibangun pusat pameran kerajinan dan hasil karya UMKM Expo Center saat ini sudah mulai proses pembangunan.
“Expo Center di bekas Kecamatan Pedurungan sedang proses, ini menjadi bagian dari tahapan,” katanya.
Sedangkan permasalah penanganan banjir di wilayah timur menjadi prioritas yang harus didahulukan. Sebab, wilayah Timur Kota Semarang ini merupakan wilayah rendah dan menjadi hilir Kali Tenggang. Belakangan ini sering banjir dan rob karena sistem drainase buruk. Dampaknya daerah seperti Jalan Supriyadi, Tlogosari dan sekitarnya sering terjadi genangan.
“Maka saat ini masih dalam proses pembangunan sistem drainase supaya tidak lagi terjadi banjir lagi,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, sistem drainase Kali Tenggang saat ini sedang dikerjakan di bagian muara. “Dinas PU telah saya minta untuk melakukan pengerukan sedimen hulu Kali Tenggang. Mudah-mudahan November ini hujan belum datang dengan intensitas tinggi,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto