SEMARANG (jatengtoday.com) – Plt. Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan menjelaskan operasional Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang masih terus memperketat penerapan protokol kesehatan dan dilakukan pembatasan sesuai aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Semarang.
“Selama Pandemi Covid-19 ini, operasional dimulai pukul 05.30 WIB hingga akhir layanan dari Halte Balai Kota pukul 18.00 WIB. Sedangkan untuk layanan Bandara Malam masih belum dioperasionalkan,” ungkap Hendrix, Selasa (3/11/2020).
Disiplin protokol kesehatan masih terus diperketat. “Petugas yang tidak memakai masker saat bertugas akan dikenakan sanksi tegas. Karena memakai masker sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Selain mewajibkan petugas dan penumpang memakai masker, lanjut dia, juga dilakukan pengecekan suhu tubuh petugas dan calon penumpang menggunakan thermo gun. “Selain itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan baik di halte maupun armada dan menyediakan tempat cuci tangan di halte transit dan halte keberangkatan, termasuk memasang hand sanitizer baik di halte transit maupun di dalam bus,” katanya.
Sedangkan untuk upaya pembatasan physical distancing, kapasitas penumpang bus dibatasi 50 persen. “Setiap dua minggu sekali seluruh petugas dibagikan susu dan vitamin guna menjaga kebugaran,” ujarnya.
Dia mengklaim, sejauh ini upaya pelayanan BRT Trans Semarang telah dilakukan secara maksimal dengan memiliki 8 koridor dan 3 rute feeder. “Kondisi armada baik dan full AC,” katanya.
Kedelapan koridor tersebut yakni; koridor 1 (Mangkang – Penggaron), Koridor 2 (Terboyo – Sisemut), Koridor 3 (Pelabuhan – Elizabeth), Koridor 4 (Cangkiran – Stasiun Tawang), Koridor 5 (PRPP – Meteseh), Koridor 6 Universitas Diponegoro (UNDIP) – Universitas Negeri Semarang (UNNES), koridor 7 (Terboyo – USM – Balaikota), Koridor 8 (Cangkiran – Gunungpati – Simpang Lima). Kemudian Feeder 1 rute Ngaliyan – Madukoro, Feeder 2 Bangetayu – Kaligawe, Feeder 4 BSB – UNNES.
Tarif Trans Semarang yaitu: penumpang umum Rp. 3500,- sedangkan Pelajar/Mahasiswa, pengguna KIA, Lanjut Usia dan Veteran Rp. 1000,-
“Untuk mencegah penyebaran Covid-19, bagi penumpang kami juga menyediakan pembayaran non tunai,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto