in

Produksi Datsun Disetop, Nissan Kembangkan Mobil Listrik?

JAKARTA (jatengtoday.com) – Nissan mulai ancang-ancang menyiapkan strategi baru untuk mengantisipasi berakhirnya produksi Datsun di Indonesia. Pabrikan berlogo matahari terbit itu akan mengalihkan pada optimalisasi produksi engine New Livina yang merupakan kolaborasi dengan Mitsubishi.
Datsun Indonesia yang bernaung di bawah Nissan, menurut kabar akan berhenti memproduksi mobilnya di Indonesia.
Reuters pada bulan lalu sudah mewartakan bahwa Nissan Motor Co Ltd kemungkinan akan melepas merek Datsun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan laba perusahaan.
Pemangkasan merek yang kurang memberikan keuntungan untuk perusahaan itu disebut sebagai “rencana pemulihan kinerja”.
Datsun merupakan merek yang dihidupkan kembali pada era Carlos Ghosn untuk pasar negara berkembang. Datsun pernah berhenti berproduksi pada era 1980-an.
Pusat produksi Datsun tersebar di Indonesia, India, dan Rusia. Di Indonesia, misalnya, setelah melewati awal yang baik, penjualan Datsun justru memakan penjualan produk utama Nissan.
Head of Communication Nissan Motor Indonesia, Hana Maharani mengatakan bahwa Nissan memiliki rencana optimalisasi yang selaras dengan operasi bisnis maupun organisasi.
“Kami menegaskan bahwa Nissan terus berkomitmen kepada pasar dan pelanggan di Indonesia,” kata Hana melalui pesan singkat, Selasa (26/11/2019).
“Rencana optimalisasi kami meliputi penyelarasan operasi bisnis dan organisasi, termasuk optimalisasi produksi. Sebagai bagian dari rencana ini, kami melakukan sejumlah langkah yang memastikan pertumbuhan kami di masa depan,” lanjut Hana.
Strategi Berbeda
Kendati belum ada pengumuman resmi yang disampaikan pabrikan, namun Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan, Nissan berkomitmen melanjutkan proses manufaktur dengan strategi yang berbeda.
“Perubahan strategi yang dilakukan oleh Nissan yakni dengan melakukan lokalisasi komponen utama yakni engine New livina,” kata Harjanto melalui pesan WhatsApp, Selasa.
Ia menambahkan, proses produksi engine tersebut akan diteruskan menjadi kendaraan New Livina yang diproduksi bersama dengan PT Mitsubishi. Mitsubishi merupakan mitra dalam aliansi global Nissan-Renault-Mitsubishi mulai 2016.
Harjanto mengatakan, strategi yang dilakukan Nissan pada masa mendatang adalah pengembangan core model dengan meluncurkan kendaraan elektrifikasi power train yaitu Leaf dan e-Power model di Indonesia.
Nissan kemungkinan akan mempelajari peluang impor terurai (completely knock down/CKD) untuk produk kendaraan terelektrifikasi itu.
“Study untuk battery assembly untuk model e-Power dan CKD, dan eksplorasi Leaf dalam pilot project ke berbagai institusi pemerintah,” kata dia. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
 

Tri Wuryono