in

Petani Jahe Merah Raup Untung di Tengah Pandemi Corona

GROBOGAN (jatengtoday.com) – Sejumlah petani jahe merah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah justru meraup untung di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Sebab, jahe merah menjadi salah satu tanaman herbal yang paling banyak dicari karena diyakini berkhasiat memperkuat imunitas atau daya tahan tubuh.

Dengan imunitas yang meningkat, sebagian masyarakat meyakini bahwa mengonsumsi jahe merah bisa untuk menangkal penyebaran virus corona tersebut. Khudlori (55), warga Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, salah satunya. Ia memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk budidaya jahe merah menggunakan pot plastik.

“Awalnya, kami menanam jahe merah untuk dikonsumsi keluarga. Memang kegunaannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari segala macam penyakit,” kata Khudhori, Rabu (18/3/2020).

Namun setelah belakangan sempat viral bahwa jahe merah diyakini bisa berkhasiat menangkal virus corona, banyak orang yang mencari tanaman jahe merah tersebut. Tidak hanya tetangga, tetapi juga warga dari luar Grobogan. “Satu pot kecil harganya Rp 50 ribu, satu pot besar Rp 100 ribu,” ujarnya.

Salah satu pembeli, Sugandjar, mengaku sama sekali tidak keberatan membeli dengan harga tersebut. Dia justru menilai bahwa harga tersebut masih di bawah harga pasaran. “Harganya ini masih di bawah pasaran. Jahe merah memang banyak dicari, apalagi sedang ramai virus corona. Jahe untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga bisa menangkal penyakit,” katanya.

Tanaman jahe merah tersebut masih dilakukan perawatan dan menunggu masa panen. Pengolahannya, jahe merah tersebut dikeringkan kemudian direbus hingga mendidih. “Agar lebih nikmat, air rebusan jahe merah tersebut diberi gula secukupnya, kemudian diminum,” ujarnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Abdul Mughis