SEMARANG (jatengtoday.com) – Tim SSB Tugumuda 09 Semarang sukses meraih gelar juara Kuala Lumpur Cup setelah menundukkan tim Pro United Bandung lewat adu penalti. Kemenangan itu langsung dikabarkan kepada Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) di kantor gubernur, Jumat (22/3/2019).
Sebanyak 12 anak beserta orangtua, manajer, dan pelatih, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N Rachmadi menghadap Gus Yasin.
Pada kesempatan itu, Sinoeng menerangkan, Kuala Lumpur Cup menjadi pertandingan internasional pertama yang diikuti tim SSB Tugumuda 09. Karena tidak punya jam terbang internasional, para pemain masih kesulitan berkomunikasi dengan wasit dan tim lawan.
Karena itu, Sinoeng ingin memberikan pelatihan bahasa. “Minimal bahasa Inggris dan tidak perlu yang terlalu expert. Cukup yang kerap digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Agar saat ikut kompetisi tingkat internasional lagi, mereka (para pemain) bisa berkomunikasi,” jelasnya.
Menanggapi rencana itu, Gus Yasin coba merekomendasikan sosok yang jago melatih bahasa Inggiris. Yakni salah satu temannya yang mengelola Kampung Inggris di Kota Magelang. Lokasinya tak jauh dari Candi Borobudur.
“Jadi disela-sela pelatihan bahasa Inggris, tim SSB Tugumuda 09 bisa menggunakan lapangan yang ada di Candi Borobudur untuk latihan. Namun tentunya harus menyesuaikan jadwal sekolah adik-adik,” tuturnya.
Ketika ditanya tentang pengalamannya di Kuala Lumpur, ada satu dari sekian anak yang menjawab senang dan bangga. Mereka juga mengatakan kaget karena rumput lapangan yang digunakan saat bertanding sangat halus.
“Rumputnya halus pak. Tapi lebih suka yang becek,” ucap anak-anak ini sembari disambut tawa seluruh orang yang ada di dalam ruangan.
Gus Yasin berharap prestasi mereka tak hanya sampai di sini saja. Sebab, olahraga dan pariwisata merupakan dua hal yang bisa membawa nama baik bangsa Indonesia di kancah dunia.
“Kalian harus jadi powernya sepakbola Jateng. Jadi saya juga ingin orangtua terus mendukung mereka,” tutupnya. (*)
editor : ricky fitriyanto