in

Penyebaran Covid-19 di Jateng Tertinggi Nasional, Ganjar Dibully di Instagram

SEMARANG (jatengtoday.com) – Melalui akun Instagramnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunggah video tentang aktivitasnya berziarah ke Makam Sunan Bejagung, Tuban, Jawa Timur, Minggu (30/11/2020).

Alih-alih diapresiasi, Ganjar justru mendapat cibiran netizen. Konten media sosialnya dibanjiri komentar tentang penanganan pandemi. Sebab, Jateng kini merupakan episentrum Covid-19 dengan kasus aktif terbesar.

“Pak Ganjar, pulang Pak, fokus ke kami rakyat Jateng. Jateng kenaikan covid-nya tinggi,” tulis nerizen dengan akun @anisa_f***.

Netizen lain dengan akun @inditsepti*** berkomentar lebih pedas. “Pak, fokus ke covid jateng pak. Njenengan ngasih tau ke kami untuk di rumah saja, tapi kenapa njenengan jalan-jalan terus? Covid jateng meledak, tolong diperhatikan pak,” tulisnya.

Selain dua akun tersebut, masih banyak akun yang memberi kritikan dan masukan terhadap orang nomor satu di Jateng itu. Namun, ada pula netizen yang mengomentari tentang selain Covid-19.

Berdasarkan data Kemenkes, Jateng mencatat 2.036 kasus baru Covid-18 pada Minggu (29/11/2020). Ini merupakan rekor pertambahan kasus positif harian di Jateng. Sehingga, total konfirmasi positif di provinsi ini tembus 54.997 orang.

Pada hari yang sama, provinsi ini mencatat 760 kasus kesembuhan sehingga totalnya menjadi 38.281 orang. Jateng juga mencatat 73 kasus kematian sehingga total menjadi 2.340 orang. Kasus kematian tersebut juga rekor tertinggi dalam pertambahan kasus kematian harian.

Hingga kemarin, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jateng tercatat 14.376, dan merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Satgas Penanganan Covid-19 mengudate perkembangan kasus aktif di 13 provinsi prioritas. Jateng menjadi provinsi paling disorot.

“Mohon perhatiannya, kepada pemerintah daerah dan seluruh masyarakat dari Provinsi Jateng yang grafiknya menunjukkan peningkatan kasus aktif,” ucap Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (*)

 

 

editor: ricky fitriyanto 

 

 

Baihaqi Annizar