in

Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Menular ke Manusia Meski Dikonsumsi

Meski dagingnya bisa dikonsumsi, PMK bisa menurunkan harga jual.

ilustrasi (pixabay)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak kembali merebak setelah.

Jateng yang sudah terbebas dari PMK sejak 1990, kembali ditemukan kasus.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto menyebut, di provinsi ini sudah ditemukan ada yang terkena penyakit mulut dan kuku.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Sudah Masuk Jateng

Baca Juga: Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Ganjar Instruksikan Siaga di Perbatasan

Dijelaskan, penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi, kambing, domba bisa disembuhkan. Selain itu, produk daging dari hewan-hewan tersebut masih bisa dikonsumsi.

Apakah penyakit mulut dan kuku bakal menular ke manusia jika dikonsumsi? Jawabannya tidak.

Menurukan Harga Jual

Meski dagingnya bisa dikonsumsi, kata Agus, PMK bisa menurunkan harga jual hewan maupun produk hewan berkuku belah ini.

Karena, jika terserang PMK nafsu makan hewan, yang akan menurunkan bobot atau produksi susu.

“Tingkat kematian hewan yang terkena PMK tergolong rendah.

Pada kasus yang pernah melanda Jateng pada 1980-an, tingkat kematian hanya 5-10 persen.

“Daging bisa dikonsumsi. Namun hati-hati pada bagian moncongnya yang mengalami luka lepuh atau berliur serta saluran cerna (jangan dimakan). Virus ini tidak menular ke manusia, jangan khawatir ini tidak seperti Covid-19,” tandasnya. (*)