SEMARANG (jatemgtoday.com) – Banjir rob terjadi di sejumlah wilayah Pantura. Seperti di Kota Pekalongan sejak Rabu (3/6/2020) hingga hari ini, Kamis (4/6/2020). Banjir rob di Pekalongan menyebabkan sejumlah fasilitas terendam seperti Jalan Kusuma Bangsa dengan ketinggian 30 hingga 50 centimeter.
Selain itu, kantor kecamatan Pekalongan Utara, Koramil Pekalongan Utara, kantor perbankan, masjid di Kelurahan Krapyak dan jalan depan Kampus IAIN Pekalongan juga ikut terendam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana menuturkan, dari informasi BMKG, banjir di Pekalongan terjadi seiring masuknya pancaroba. Pada kondisi itu ketinggian gelombang air laut terjadi. Dampaknya, gelombang air laut menerjang daratan cukup tinggi.
“Kami juga melakukan penanganan darurat. Rencananya penanggulangan sistematisnya sudah ada di sekitar Pekalongan. Termasuk Kali Bremi Pekalongan,” terangnya.
Dijelaskan, sebenarnya sudah ada rencana penanganan melalui satu tahun anggaran, sekitar Rp 90 miliar. Tapi karena wabah Covid-19 maka recofusing terjadi di Kementerian. Sehingga penanganan banjir dibuat multiyears.
Untuk penanganan sementara, pihaknya mengirim bantuan untuk penanganan rob di Kota dan Kabupaten Pekalongan, Kamis (4/6/2020). Bantuan berupa 4.000 karung bronjong. Yakni 2.000 karung bronjong untuk Kabupaten Pekalongan, dan 2.000 karung bronjong untuk Kota Pekalongan.
Selain karung bronjong, pula paket sembako lengkap juga dikirimkan untuk warga terdampak. Per paket di antaranya berisikan beras, mi instan, ikan kemasan kaleng, dan lainnya. Bantuan tersebut disalurkan ke warga terdampak, termasuk warga yang mengungsi.
Dari catatannya, rata-rata jumlah pengungsi di tiap kota yang terdampak sekitar 200 jiwa. Para pengungsi itu biasanya hanya bertahan satu malam saja. (*)
ricky fitriyanto