SEMARANG (jatengtoday.com) – Pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir berdampak pembelajaran jarak jauh masih tetap dilakukan. Mencermati kondisi seperti ini Direktur World Assembly Moslem Youth of Indonesia (WAMY Indonesia) Aang Suandi meminta para pendidik harus kreatif dalam melakukan pembelajaran daring.
“Di situasi saat ini kita (para pendidik) harus kreatif dan menghadirkan pendekatan model belajar sesuai dengan kebutuhan sekarang” kata Aang saat meresmikan Masjid Salim Adz-Dziyab Yayasan Mutiara Hati di Ngijo, Gunungpati Kota Semarang (24/10/2020).
Menurut Aang pola pendekatan pembelajaran saat ini harus dilakukan dengan kreatifitas dengan mengedepankan orientasi membangun generasi bangsa yang soleh dan cerdas. Penanaman karakter ini tidak lepas berdasar nilai Pancasila.
“Para pendidik tidak boleh lupa bahwa bangsa kita lahir sangat spesial dan khas dengan Pancasila sebagai konsensus, ini harus menjadi pedoman dasar penanaman karakter,” ujarnya.
Penanaman karakter dengan model pendidikan jarak jauh ini diakui Aang memang tidak mudah. Guru tidak bisa mengawasi secara langsung perkembangan karakter siswa seperti saat berada di sekolah.
Padahal penanaman karakter menjadi salah satu integral penting dalam dunia pendidikan. Terutama dalam menghadirkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas namun juga soleh.
“Untuk itu pendidik harus membuka wawasan dengan model pendekatan pembelajaran efektif jarak jauh. Pendidik juga harus berfikir positif dan tidak boleh putus asa, kalau mindset dan pikiran pendidik adalah melihat Indonesia masa depan di tangan anak didik kita pastinya akan semangat mengajar,” tegasnya.
Selama pembelajaran masa pandemi ini guru perlu menjalin komunikasi dan kerja sama dengan orangtua untuk mengawasi perkembangan karakter peserta didik ketika berada di rumah. Komunikasi dapat memanfaatkan perkembangan teknologi. Karena itu, harus ada sinergitas antara sekolah dan keluarga. (*)
editor: ricky fitriyanto