PEKALONGAN (jatengtoday.com) – Bulog memperkirakan harga beras bakal merangkak naik pada pertengahan bulan ini. Meningkatnya permintaan jadi salah satu pemicunya.
Bulog Subdivisi Regional Pekalongan, Jawa Tengah, mengusulkan pada pemerintah daerah membentuk tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang bergerak di setiap pasar kecamatan agar suplai bahan kebutuhan pokok bisa langsung menyentuh masyarakat.
Kepala Bulog Sub Divre Pekalongan Ari Apriansyah mengatakan bahwa pembentukan TPID tersebut sebagai upaya mengintervensi kondisi pasar pada menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.
“Ini sebagai langkah cepat untuk mencegah harga bahan kebutuhan pokok naik terlalu tinggi di pasaran,” katanya.
Menurut dia, kenaikan harga beras diperkirakan akan mulai terjadi pada pertengahan November 2019 karena meningkatnya permintaan dan panen raya yang sudah mulai berhenti.
Bulog siap melakukan operasi pasar (OP) jika memang sudah diperlukan oleh pemda karena ketersediaan beras saat ini cukup melimpah.
“Langkah yang sudah dilakukan oleh Bulog saat ini adalah menjual langsung beras ke pasar melalui jaringan ritel Bulog yaitu Rumah Pangan Kita (RPK) yang jumlahnya mencapai ribuan di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan,” katanya.
Dia menambahkan, melalui jalur itu maka kebutuhan pokok juga bisa tersalurkan langsung ke masyarakat. “Ketersediaan beras milik Bulog masih sangat melimpah dan cukup untuk cadangan selama dua tahun ke depan,” tandasnya. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
in Ekonomi