SOLO (jatengtoday.com) – Menjelang pergantian tahun, okupansi hotel di Kota Solo menunjukkan grafik meningkat. Secara total okupansi di bulan Oktober dan November di angka 82 persen.
Marketing and Communication Manager Novotel dan Ibis Style Solo Tiwik Widowati mengatakan, peningkatan okupansi tersebut juga dipengaruhi dengan meningkatnya kegiatan instansi pemerintahan dan perusahaan swasta yang dilaksanakan di perhotelan.
“Okupansi di bulan Oktober dan November hampir sama besarnya. Bahkan “peak season” (musim di mana terjadi peningkatan permintaan, red) sudah mulai terasa sejak September,” kata Tiwik, Rabu (13/11/2019).
Dia menambahkan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada November 2019 tingkat hunian kamar mengalami peningkatan sebesar 4 persen. Menurut dia, kondisi tersebut terjadi di Hotel Novotel Solo maupun Ibis Style Solo.
“Secara total okupansi di bulan Oktober dan November di angka 82 persen. Meski demikian, memang untuk segmentasi kami masih besar di MICE, yaitu hampir 90 persen. Kontribusi paling besar dari instansi pemerintahan,” katanya.
Optimisme serupa juga disampaikan Public Relations Manager Lorin Solo Hotel Dhani Wulandari. Menurutnya okupansi di bulan November cukup bagus dan ada peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Ia mengatakan pada bulan Oktober okupansi di angka 55 persen dan di bulan November meningkat menjadi 65 persen.
“Dari sisi ‘leisure’ (wisatawan menginap, red) sudah ada peningkatan. Ini bisa jadi karena adanya jalan tol. Orang dari luar kota jadi senang jalan-jalan ke Solo dan sekitarnya,” katanya.
Melihat potensi tersebut, ia optimistis ke depan akan makin banyak orang yang tertarik untuk melakukan perjalanan ke Kota Solo. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
in Ekonomi