in ,

Musthofa Punya Kans Geser Petahana

SEMARANG – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarno Putri berencana mengumumkan nama pasangan calon (paslon) yang bakal diajukan dalam bursa Pilgub Jateng, 2018 pada Kamis (4/1/2018) besok.

Kemungkinan besar, petahana Ganjar Pranowo bakal mendapat tiket emas itu sebagai bakal calon gubernur (bacagub). Meski begitu, Bupati Kudus Musthofa juga punya kans untuk mendapat rekomendasi. “Kalau prosesntase, mungkin lebih banyak ke Ganjar. Tapi Musthofa tetap punya peluang,” ucap Pengamat Politik dan Pemerintahan Undip Semarang, Teguh Yuwono, Rabu (3/1/2018).

Nama Musthofa bisa muncul, lanjutnya, karena persiapan yang sudah dilakukan jauh-jauh hari. Bupati Kudus dua periode ini telah menyebar baliho di banyak titik di penjuru Jateng. Meski baliho itu bukan sebagai sosialisasi sebagai bacagub, setidaknya warga Jateng sudah akrab dengan nama dan wajah Musthofa.

“Tapi bukan tidak mungkin justru Musthofa dipasangan dengan Ganjar sebagai wakil gubernur. Memang, dulu pendaftarannya sebagai bacagub. Kalau Bu Mega memerintahkan sebagai wakil gubernur mendampingi Ganjar, pasti akan tegak lurus,” bebernya.

Mengenai kemungkinan nama-nama yang berpeluang menjadi bakal calon gubernur (bacawagub), Teguh memperkirakan petahana Heru Sudjatmoko masih jadi pertimbangan Megawati. Sebab, melihat sepak terjang, Heru nyaris sempurna mendampingi Ganjar selama ini. Sayang, umur Heru yang sudah tidak lagi muda, akan meredupkannya untuk kembali bertarung di Pilgub Jateng.

Jika memang seperti itu, nama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi, berpeluang muncul mendampingi Ganjar atau Musthofa. “Saya merasa Hendi sudah layak berkiprah di Jateng, bukan hanya Kota Semarang saja. Pada Pilgub selanjutnya, ketika Ganjar tidak bisa maju lagi, Hendi bisa menjadi calon gubernur. Memang, Hendi dulu tidak mendaftar lewat DPD PDIP Jateng. Tapi lagi-lagi, ini kan keputusannya Bu Ketum,” terangnya.

Argumen itu diperkuat dengan adanya kemungkinan kasus e-KTP yang masih menjerat Ganjar. Jika nantinya pengadilan memutuskan Ganjar terlibat kasus megakorupsi itu, Hendi lebih pantas jadi gubernur daripada Heru.

“Pak Heru kan sudah tidak lincah lagi. Jika terjadi apa-apa dengan Ganjar, pasti PDIP sudah mempersiapkannya. Tugas gubernur dan wakil gubernur itu kan berat. Pasti capek. Jadi Pak Hendi lebih berpeluang daripada petahana Pak Heru,” terangnya. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito