SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang Prof. Dr. KH. Erfan Soebahar, MAg meyakinkan masyarakat untuk tak ragu menjalani vaksinasi Covid-19. Menurutnya, vaksinasi tersebut merupakan upaya menjaga keselamatan jiwa manusia.
Dengan vaksinasi, harapannya persebaran virus Covid-19 bisa diminimalisasi. “Vaksinasi ini penting dilaksanakan karena tujuannya menjaga keselamatan jiwa manusia. Urgensi vaksinasi saat ini adalah keniscayaan, karena aktivitas ini berkaitan dengan hifdzun nafs atau penjagaan keselamatan jiwa manusia,” ungkap Erfan, Jumat (29/1/2021).
Baca Juga Ini: Vaksinasi Nakes di Jateng Dikebut, Februari Ditargetkan Tuntas
Dijelaskan, penjagaan keselamatan jiwa manusia dipandang dari perspektif agama tidak bertentangan. “Justru agama memerintahkan agar menjaga keberlangsungan kehidupan manusia. Maka masyarakat tidak perlu meragukan dari sisi keamanan dan kehalalan vaksin yang diedarkan oleh pemerintah,” tegasnya.
MUI sendiri telah mengeluarkan fatwa mengenai kehalalan vaksin tersebut. Rujukannya adalah fatwa MUI Pusat Nomor 02/2021.
“Fatwa tersebut pasti telah melewati serangkaian penelitian dari para ahli. Kami yakin mendukung penuh fatwa tersebut, sekaligus mendukung suksesnya program vaksinasi,” kata dia.
Terlebih, lanjut dia, penyuntikan vaksin juga telah didahului oleh presiden, para pimpinan daerah dan sejumlah tokoh masyarakat. Maka, menurut dia, tidak ada yang perlu diragukan. Erfan sendiri mengaku telah menerima penyuntikan Vaksin Covid 19 Sinovac pertama pada Kamis (14/1/2021) dan kedua pada Kamis (28/1/2021).
“Baik penyuntikan tahap pertama maupun kedua tidak ada efek sakit atau efek samping lainnya,” terangnya.
Baca Juga Ini: Menkes Tegaskan Vaksin Covid-19 Sudah Teruji dan Minim Efek Samping
Dia mengajak, masyarakat Kota Semarang bagi yang memenuhi persyaratan untuk divaksin, agar menyiapkan diri dengan baik.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, selama 14 hari setelah penyuntikan tahap pertama maupun tahap kedua tidak ada gejala apapun yang timbul. “Tidak ada masalah apa-apa, tidak ada efek suntikan, juga tidak sakit,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto