in

Vaksin Disuntikkan Mulai 14 Januari, Dinkes Siapkan Teknisnya

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch Abdul Hakam menegaskan penyuntikan vaksin Sinovac akan dilakukan secara hati-hati. Sembari menunggu hasil uji klinis dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pihaknya telah menyiapkan teknis untuk diberikan kepada masyarakat secara bertahap.

Saat ini, vaksin Covid-19 yang didatangkan dari Tiongkok tersebut telah didistribusikan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk di Kota Semarang. “Menunggu izin dari BPOM, kalau sudah dinyatakan aman, nanti langsung didistribusikan. Yang disuntik terlebih dahulu adalah tenaga kesehatan,” ungkap Hakam, Senin (11/1/2021).

Pihaknya sedang menunggu uji klinis tahap ketiga. Proses uji klinis tersebut melibatkan relawan untuk diberikan vaksin. Sesuai jadwal, dirancanakan tanggal 14 Januari 2021, vaksin mulai disuntikkan. “Tapi jika BPOM belum mengeluarkan surat rekomendasi akan kami tunda dulu,” katanya.

Untuk penyuntikan vaksin tahap pertama, dikhususkan tenaga kesehatan. Itu akan diprioritaskan mengingat jumlah vaksin yang diterima dari pemerintah pusat terbatas. “Misalnya rumah sakit tipe A dan B yang jumlah kasus Covid-19 banyak, maka porsinya mendapatkan lebih dibanding rumah sakit tipe C dan D,” terangnya.

Untuk proses penyuntikan, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kota Semarang akan melibatkan puskesmas. Dia menegaskan proses penyuntikan akan dilakukan secara hati-hati agar lebih aman. “Vaksin Sinovac ini hampir sama dengan vaksin Balita, dari sisi penyimpanan yakni disimpan di suhu 2-8 derajat celcius. Cara penyuntikannya pun sama. Jadi, semua Puskesmas bisa melakukannya,” katanya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, saat ini Kota Semarang telah menerima sebanyak 5.450 vaksin dari pemerintah pusat. Vaksin ini pertama memang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, baik di puskesmas dan rumah sakit di Kota Semarang.

“Pemberian vaksin dilakukan secara bertahap. Selanjutnya, vaksin diberikan juga kepada pegawai pelayanan publik seperti di kelurahan, kecamatan, dan disdukcapil serta TNI-Polri,” ujarnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto