MAGELANG – Event akbar Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) yang digelar di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (19/11) berlangsung meriah. Lomba lari marathon yang rutin digelar setiap tahun ini pun dinilai jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi pun mengapresiasinya. “Tahun ini sangat apik, tertib, dan disiplin. Sepertinya nyaman bagi semua peserta, baik yang 10 kilometer, 21 kilometer, atau 42 kilometer,” ucapnya ketika ditemui di sela-sela acara.
Meski sudah merasa cukup puas, dia meminta BJBM tahun depan bisa lebih disempurnakan lagi. Terutama mengenai sosialisasi. Harapannya, jumlah peserta dari kalangan pelajar bisa lebih banyak lagi.
“Paling tidak, mereka (kalangan pelajar, Red) bisa ikut yang 10 kilometer. Itu nanti akan jadi virus positif agar remaja, terutama pelajar bisa menjadikan olahraga lari sebagai alternatif lifestyle di era yang serba canggih seperti sekarang,” harapnya.
Dia juga berharap BJBM tahun depan tak hanya mengusung konsep sport tourism saja, tapi juga ada unsur religinya. Mengingat Candi Borobudur merupakan salah satu tempat ibadah umat Buddha. “Jadi tidak hanya marathon saja, juga sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk menggaungkan perdamaian.
Agar lari bisa lebih masiv di kalangan masyarakat umum, pihaknya mendorong agar setiap provinsi membuat event marathon. Saat ini, baru ada beberapa provinsi saja. Seperti Jateng yang punya BJBM, Bali Marathon, dan Jakarta Marathon.
Jika sudah menjadi olahraga populer, Imam akan mencanangkan Hari Lari Nasional. “Kalau melihat animo masyarakat berpartisipasi dalam lari, mungkin sekali segera kami dorong (Hari Lari Nasional). Tapi memang lari itu merangkul semua komponen masyarakat,” tegasnya. (ajie mh)