in

Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Peran Fasyen Jad Unggulan Ekonomi Kreatif di Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi Kota Semarang, Kamis (12/9/2024).

Kunjungan tersebut untuk memberikan motivasi dan dukungan kepada para pelaku ekonomi kreatif. Dalam Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia, Menparekraf menegaskan peran fesyen sebagai unggulan ekonomi kreatif.

Ini diyakini akan mampu menggerakkan sub-sektor lainnya seperti kuliner, kriya, dan ekonomi kreatif lainnya.

“Dengan fesyen sebagai penggerak utama, kami berharap kolaborasi lintas sub-sektor yang semakin memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Semarang. Fesyen dapat menjadi ujung tombak yang juga mengangkat sektor kuliner, kriya, dan pariwisata melalui sinergi kreatif,” ujar Menparekraf.

Kota Semarang sendiri telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Kreatif pada tahun 2021, dengan sub-sektor unggulan fesyen. Namun, hingga saat ini, Kota Semarang belum mengusulkan ikut seleksi UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

“Hal ini menjadi kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Semarang untuk lebih memperkuat potensi lokal dan mengembangkan kreativitasnya. Sehingga dapat bersaing di tingkat global,” tambahnya.

Kekayaan budaya dan sejarah Kota Semarang, dengan melestarikan kampung batik misalnya tetapi juga mengintegrasikan elemen fesyen modern. “Sinergi ini telah menciptakan peluang baru bagi sektor kuliner dengan kriya yang mendapatkan eksposur lebih luas,” tandanya.

Workshop diikuti 150 pelaku ekonomi yang didorong untuk mengembangkan produk kreatif mereka melalui teknologi digital dan strategi inovasi. Ketua Forum Komunikasi Koperasi dan UMKM Semarang (FOKKUS) Aik Solikati menyebut dukungan Pemkot Semarang sangat besar dirasakan.

Ada empat program untuk ke pelaku UMKM, pertama soal Pendampingan berupa perizinan terutama dibidang olahan pangan. Kemudian pelatihan produksi hingga manajemen dan pembukuan.

“Kemudian pemasaran baik online maupun offline dengan mengajak pelaku UMUM dibeberapa event. Terakhir yakni dukungan permodalan yang dapat diakses dengan mudah oleh pelaku UMKM dan ekonomi kreatif,” tandasnya. (*)