SEMARANG (jatengtoday.com) — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyalurkan bantuan sembako murah kepada ratusan mitra ojek daring (ojol) di Kota Semarang, Jumat (19/12/2025). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat bersama Goto, Grab, dan Perum Bulog.
Kegiatan penyaluran sembako murah tersebut digelar di Gudang Bulog Palebon, Jalan Majapahit No. 398, Kota Semarang. Turut hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, serta perwakilan manajemen Goto dan Grab.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi kepada para mitra transportasi daring yang selama ini berperan penting dalam melayani kebutuhan mobilitas masyarakat. Ia berharap bantuan sembako murah ini dapat membantu meringankan beban pengeluaran harian para pengemudi.
“Terima kasih sudah melayani masyarakat. Semoga bantuan sembako murah ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita,” ujar Zulkifli Hasan.
Salah satu mitra Gojek di Semarang, Cokro, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Ia menyebutkan, kebutuhan rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap bulan mencapai sekitar Rp3 juta, sementara pendapatan sebagai pengemudi ojol kerap tidak menentu.
“Pendapatan sebagai driver sering kali tidak mencukupi, apalagi kalau harga sembako naik. Saya berharap bantuan seperti ini bisa rutin dan harga kebutuhan pokok bisa dikendalikan. Terima kasih pak,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat serta pihak swasta yang telah menunjukkan kepedulian terhadap para mitra ojek daring. Menurutnya, program sembako murah tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga stabilitas inflasi di Jawa Tengah.
“Terima kasih kepada Pak Zulhas, Gojek, dan Grab. Ini memberikan kebahagiaan di Jumat yang cerah dan meringankan beban masyarakat. Program ini juga menjadi bagian dari upaya stabilisasi inflasi di Jawa Tengah,” kata Taj Yasin.
Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2025 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah sebanyak 346 kali dengan total nilai mencapai Rp45,7 miliar di 35 kabupaten/kota. Program tersebut bertujuan memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau tanpa merugikan petani.
“Jika terjadi lonjakan harga, kami langsung melakukan intervensi. Kami juga membeli hasil panen petani untuk menjaga harga di tingkat produsen,” tegasnya.
Pemerintah berharap, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, program sembako murah serta pengendalian harga pangan dapat menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok di Jawa Tengah. (*)
