SEMARANG (jatengtoday.com) – Gelombang dukungan dari akar rumput PDIP Jawa Tengah makin nyata mengarah kepada Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, atau akrab disapa Mbak Pinka, untuk menduduki kursi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Figur muda yang juga cucu Bung Karno ini dinilai sebagai simbol regenerasi sekaligus penerus “trah” politik yang lekat dengan sejarah partai.
Dukungan mencuat dari berbagai daerah lewat rapat pleno maupun rakercab yang digelar DPC. Di Kebumen, hampir seluruh pengurus anak cabang (PAC) menyatakan sikap bulat. Dari total 52 suara usulan, 25 PAC secara terang menyebut nama Mbak Pinka. Ketua DPC Kebumen menegaskan, proses ini berlangsung terbuka dan demokratis tanpa ada paksaan.
Salah satu pengurus PAC Rowokele, Adhitya Whisnu Bayu Aji, menyebut alasan dukungan itu tak lepas dari kebutuhan menghadirkan sosok muda di panggung politik.
“Kita ketahui, pemilu ke depan itu kebanyakan pemilih muda. Kami harap beliau bisa merebut hati generasi muda,” ujarnya.
Fenomena serupa terlihat di Banyumas. Dari pleno PAC, tercatat 22 PAC mendorong nama Mbak Pinka, bersaing dengan nama Andika Perkasa yang juga masuk bursa. Wakil Sekretaris DPC Banyumas, Hendro Prayitno, menilai hasil itu sebagai cermin aspirasi kader di tingkat bawah.
“Hasil akhir pleno PAC menunjukkan Mbak Pinka dan Pak Andika sebagai nama yang paling banyak diusulkan,” kata Hendro.
Sementara itu, di Kudus, dukungan untuk Mbak Pinka disebut bulat tanpa perdebatan berarti. Media lokal melaporkan seluruh PAC yang hadir dalam rapat internal kompak mengusulkan namanya, menandakan soliditas yang cukup kuat.
Simbol Regenerasi
Fenomena dukungan ini memperlihatkan bahwa arus regenerasi di PDIP Jateng tidak lagi sekadar wacana di tingkat elite, tetapi juga mengemuka sebagai aspirasi nyata dari akar rumput. Kehadiran Pinka dengan usia yang relatif muda, ditambah faktor simbolis sebagai cucu Bung Karno, memberi warna baru dalam dinamika politik Jawa Tengah yang selama ini lekat dengan figur senior.
Meski begitu, rangkaian usulan dari DPC maupun PAC masih merupakan bagian dari mekanisme internal partai. Keputusan akhir tetap berada di tangan DPP PDIP.
Namun dengan basis dukungan yang kian meluas, Mbak Pinka kini bukan hanya sekadar nama baru di bursa, melainkan juga menjadi simbol regenerasi yang ditunggu-tunggu. Jika restu DPP jatuh padanya, peta politik Jawa Tengah berpotensi menghadirkan warna baru. (*)
