in

Masih Terpencil, Desa Parang jadi Perhatian di Musrenbangwil

JEPARA (jatengtoday.com) – Desa Parang di Karimunjawa menjadi perhatian khusus pada Musrebangwil Wanarakuti-Banglor meliputi Juwana, Jepara, Kudus, Pati dan Rembang, Blora yang digelar di Pendapa Kabupaten Jepara, Selasa (10/3/2020). Parang sendiri merupakan desa yang berada di satu pulau yang berjarak sekitar 11 mil atau 2 jam dari Pulau Karimunjawa. Saat ini, Desa Parang terdiri dari dua pedukuhan dan berpenduduk sekitar 1.205 jiwa.

Kepala Desa Parang, Muh Zaenal Arifin menyampaikan aspirasi di Musrenbangwil lewat teleconference. Dia menyampaikan bahwa pembangunan di desanya membutuhkan anggaran yang tinggi.

“Kita butuh anggaran banyak untuk pembangunan dermaga, pembangunan embung tadah hujan, penambahan kapasitas listrik, dan internet,” ucapnya.

Zaenal juga menyampaikan, pembangunan yang diusulkan itu nantinya dapat menunjang sejumlah sektor yang lain. Diantaranya ekonomi, wisata, dan sumber daya manusia (SDM).

“Di sini ada wisata seperti wisata batu merah, makanan khas pohong brosok, dan juga hasil kebun kedondong,” paparnya.

Usulan lain juga disampaikan Bidan Desa Parang, Susniwati. Ia meminta untuk pengadaan kapal ambulans sebagai sarana pelayanan kesehatan di desanya.

“Kami butuh ambulans laut (kapal ambulans). Iya, itu untuk rujukan jika harus dibawa ke luar Pulau Parang,” katanya.

Susniwati menceritakan, selama ini warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan kapal ambulans terpaksa harus menggunakan kapal nelayan.

“Selama ini pakai kapal kayu, kapal nelayan. Bahkan pernah kita menangani ibu hamil, dan melahirkan di atas kapal,” kisahnya.

Andi Wahyu Saputra, seorang siswa SMPN 2 Karimunjawa mengeluhkan minimnya sumber daya pengajar. Selain itu, sekolahnya masih belum memiliki gedung laboratorium komputer.

“Di sekolah kami baru ada 6 guru. Dan, tidak punya laboratorium komputer. Sekarang laboratoriumnya berada di ruang perpustakaan,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berjanji akan membangunkan gedung laboratorium komputer di sekolah tersebut. “Gedung nanti kami yang bangun. Untuk guru, biar nanti Pak Bupatinya karena SMP di bawah kabupaten,” tuturnya.

Sedangkan untuk pembangunan dermaga dan pengadaan ambulans, nanti akan dikoordinasikan berkait besaran anggaran dan lainnya. “Untuk dermaga nanti dikoordinasikan,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.