JAKARTA (jatengtoday.com) – Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk turun seiring penangkapan buronan pelaku pembobolan Bank BNI sebesar Rp 1,2 triliun Maria Pauline Lumowa di Serbia. Pada pukul 14.13 WIB harga saham perusahaan berkode emiten BBNI tersebut terkoreksi 30 poin atau 0,62 persen ke Rp 4.770 per lembar saham.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (9/7/2020) pagi tadi saham BNI sempat menyentuh level terendah Rp 4.730 per lembar saham, setelah di awal perdagangan sempat mencapai level tertingginya Rp 4.860 per lembar saham. Frekuensi perdagangan saham BBNI hari ini tercatat sebanyak 12.776 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 46,42 juta lembar saham senilai Rp 222,23 miliar.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly baru saja menyelesaikan proses ekstradisi terhadap Maria Pauline Lumowa yang buron sejak 17 tahun lalu.
Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas Bank BNI cabang Kebayoran Baru lewat Letter of Credit (L/C) fiktif. Pada periode Oktober 2002 hingga Juli 2003 Bank BNI mengucurkan pinjaman senilai 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro atau sama dengan Rp 1,2 triliun kepada PT Gramarindo Group yang dimiliki Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu. (ant)
editor : tri wuryono
in Ekonomi