SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diberikan perpanjangan atau tambahan waktu Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) hingga 30 September 2022 untuk mengejar sisa target sasaran. Sedikitnya ada lima kota di Jawa Tengah yang belum memenuhi target imunisasi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, selama 30 hari kerja telah mencapai jumlah 1,8 juta anak untuk mendapatkan imunisasi tambahan.
“Sedikit lagi kami bisa memenuhi target nasional untuk memastikan terbentuknya kekebalan komunitas yang dibutuhkan,” kata Yunita, Jumat (16/9/2022).
Sejauh ini, upaya percepatan imunisasi terus dilakukan setiap hari dengan melibatkan lintas sektor, termasuk keterlibatan mitra pemerintah seperti mahasiswa, organisasi masyarakat, Gerakan Pramuka dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah.
“Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyukseskan BIAN didasari imunisasi tambahan. Upaya melengkapi imunisasi ini penting sebagai pemenuhan hak dasar anak,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A2KB) Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi mengatakan hak anak untuk diimunisasi sama pentingnya dengan hak anak untuk mendapatkan identitas.
“Dengan mendapatkan identitas, anak akan mendapatkan akses layanan dasar yang mereka perlukan bagi tumbuh kembangnya. Sedangkan dengan mendapatkan imunisasi lengkap, anak akan tumbuh dengan sehat dan lebih terbuka peluang mencapai potensi-potensi terbaik mereka,” terangnya.
Dikatakan Retno, tingkat kepemilikan akta kelahiran anak di bawah usia 17 tahun di Jawa Tengah saat ini mencapai angka 96,03 persen atau di atas rata-rata nasional 88,42 persen. “Sedangkan cakupan imunisasi Campak Rubella pada masa BIAN tahap kedua dari 1 Agustus ke 15 September 2022 mencapai 91,3 persen,” katanya.
Kepala Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa, Arie Rukmantara mengatakan, berdasarkan hasil kajian mid-term review BIAN Fase 2 Jawa-Bali di akhir Agustus 2022 diketahui bahwa status imunisasi anak di perkotaan di Jawa Tengah belum memenuhi target sasaran.
Temuan ini mengindikasikan bahwa isu perkotaan atau urban sudah penting dipertimbangkan dalam menyukseskan kampanye imunisasi. Per 14 September 2022, Demak, Rembang, Kebumen, Grobogan, Klaten, Batang, Kendal, Blora, Wonogiri, Boyolali, Kudus, dan Wonosobo sudah berhasil mengimunisasi 95 persen balita mereka dengan vaksin Campak-Rubella.
Sedangkan Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kota Tegal, dan Kota Semarang masih belum mencapai target 95 persen dari sasaran hasil proyeksi Kemenkes RI.
“Dalam rangka memahami fenomena ini, merujuk kepada penelitian UNICEF mengenai Urban Paradox menunjukkan bahwa di beberapa negara, anak-anak dalam kondisi keluarga pra-sejahtera di perkotaan mengalami kondisi yang tidak lebih baik dibandingkan keluarga pra-sejahtera di pedesaan,” terangnya.
BACA JUGA:
Mengapa Imunisasi Balita itu Penting? Begini Penjelasannya
Indikator-indikator ini termasuk angka cakupan imunisasi, tingkat pemenuhan akta kelahiran dan jenjang pendidikan yang ditamatkan. “Memang ada tantangan, tapi kami optimistis Jateng akan mencapai 95 persen dengan berbagai upaya percepatan,” katanya.
BACA JUGA:
Penurunan Imunisasi akibat Pandemi Mengancam Masa Depan Anak-anak
Upaya percepatan yang dilakukan dengan melibatkan 4000 mahasiswa Universitas Diponegoro, dalam kerangka Kuliah Kerja Nyata Tematik, 15.618 kader kesehatan Fatayat NU. Selain itu, berbagai gerakan kerelawanan. “Pemerintah Jawa Tengah punya rekam jejak yang baik dalam memastikan anak-anak mendapatkan hak-hak dasar mereka,” ungkap Arie.
Arie mengingatkan, Jateng sukses besar dalam kampanye imunisasi Measles Rubella pada tahun 2017 lalu. “Kami mengakui upaya Jawa Tengah dalam melindungi hak anak-anaknya sangat maksimal dan termasuk yang perlu dicontoh,” katanya.
Sebelumnya, Kemenkes RI memutuskan untuk memperpanjang BIAN tahap 2 Jawa Bali hingga 30 September 2022. Pelayanan imunisasi dasar dan rutin yang disediakan termasuk imunisasi OPV dan IPV untuk mencegah Polio, DPT-HB-Hib untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia dan Meningtis serta imunisasi Campak Rubella untuk mengeliminasi campak, serta mengendalikan Congenital Rubella Syndrome. Pelayanan vaksinasi tersedia di semua Puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya di seluruh Jawa Tengah. (*)