SEMARANG (jatengtoday.com) – DPC PKB Kota Semarang menginisiasi pembuatan washtafel ‘tanpa sentuh’. Prasarana cuci tangan tersebut telah dipasang di tujuh pasar tradisional di Kota Semarang.
Yakni Pasar Sendangmulyo Tembalang, Pasar Pedurungan, Pasar Banjardowo Genuk, Pasar Rasamala, Pasar Damar Banyumanik, Pasar Ngaliyan dan Pasar Mijen.
“Pemerintah Kota Semarang maupun unsur swasta telah memasang washtafel di tempat-tempat umum atau fasilitas publik. Namun, sebagian masyarakat ada yang merasa khawatir atas risiko penularan virus. Karena setiap tangan memegang kran,” kata Ketua DPC PKB Kota Semarang Mahsun, Rabu (6/5/2020).
Meski orang cuci tangan telah memakai sabun, lanjut dia, tetap saja orang menyentuh kran lagi untuk membilas dan untuk menutup kran. “Kran di wastafel umum selalu disentuh. Baik untuk membuka maupun menutup. Ini dirasa mengandung risiko,” terang Mahsun.
Dia menambahkan, washtafel dari PKB ini memiliki cara kerja unik. Sebab menggunakan pedal yang didesain sedemikian rupa. Untuk membuka kran, pengguna bisa menginjak pedal tersebut menggunakan salah satu kaki. Sehingga air dari kran mengalir tanpa dibuka menggunakan tangan.
Dijelaskannya, washtafel tersebut diproduksi oleh DPW PKB Jateng dan disumbangkan untuk dipasang di pasar-pasar tradisional.
“Dibuat oleh kader PKB yang ahli ngelas. Lalu diproduksi PKB untuk disumbangkan. Alhamdulillah, hingga saat ini bisa kami sumbangkan sebanyak tujuh unit,” kata mantan anggota DPRD Kota Semarang ini.
Sebanyak tujuh washtafel tersebut secara simbolis telah diberikan kepada masing-masing kepala pasar oleh pengurus DPC PKB Kota Semarang didampingi pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kota (LPMK). (*)
editor: ricky fitriyanto