SEMARANG (jatengtoday.com) – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT Tilapia Nusantara Jaya yang berlokasi di Kawasan Industri Wijayakusuma, Kota Semarang, Sabtu (28/12/2024).
Trenggono memantau proses pengolahan ikan di pelaku usaha hilir. Dia mengatakan, perusahaan pengolahan ikan yang tidak terlalu besar ini saja per tahun membutuhkan 36.000 ton ikan tilapia (sebangsa ikan nila, mujaer, dll).
“Kunjungan ini untuk melihat langsung proses penjaminan mutu hasil perikanan dan kualitas produk perikanan yang akan dipasarkan,” ujarnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus memastikan mutu dan keamanan hasil perikanan Indonesia terjaga dengan baik dan memenuhi standar internasional.
Ia perlu memastikan terpenuhinya kebutuhan pasar domestik maupun ekspor selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Sejauh ini, dia menilai, rantai distribusi dan ketersediaan produk perikanan masih stabil.
KKP mencatat, pada 2024 produksi perikanan di Jawa Tengah mencapai 912,88 ribu ton. Terdiri dari 358,07 ribu ton perikanan tangkap dan 554,81 ribu ton perikanan budi daya.
Sedangkan serapan konsumsi ikan rumah tangga di Jawa Tengah pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 556,86 ribu ton.
Ekspor produk perikanan di Jawa Tengah periode Januari- November 2024 mencapai 326,78 juta dolar AS atau Rp4,89 triliun, meningkat sebesar 26,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, untuk nilai ekspor nasional produk perikanan hingga bulan November 2024 mencapai 5,4 miliar dolar AS.
Sementara itu, volume ekspor produk perikanan periode Januari-November 2024 mencapai 83,11 ribu ton atau naik 34,2 persen dibandingkan tahun 2023. (*)
editor : tri wuryono