SEMARANG (jatengtoday.com) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mendukung banyak pihak berkolaborasi dalam program pengelolaan sampah berkelanjutan melalui kegiatan The Rising Tide yang diselenggarakan di Dermaga 2 Tanjung Emas Semarang, Kamis (4/8/2022).
Dia mengapresiasi banyak pihak berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan sehat dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan dengan berbagai kreativitas. Salah satunya melalui program kolaborasi The Rising Tide yang melibatkan Pangkalan TNI Angkatan Laut Semarang.
“The Rising Tide ini merupakan inisiasi yang luar biasa. Saya rasa ini adalah inisiasi baik yang harus didukung oleh seluruh pihak. Sangat luar biasa semangat yang dibawa. Seluruh masyarakat di bangsa kita ini semakin menyadari bahwa problem sampah ini harus dikelola dengan baik,” ungkapnya.
Dia berharap, masyarakat luas semakin memiliki kesadaran dan mengetahui tentang bagaimana seharusnya pengelolaan sampah secara baik. Selain kemudian tidak ada lagi sampah yang berceceran, justru sampah diolah menjadi barang-barang yang lebih berguna.
“Minimal bisa mengurangi penggunaan barang-barang yang mempunyai potensi sampah. Nah kemudian gerakan-gerakan ini bisa terus kita lakukan ke depannya. Supaya target pemerintah pusat tahun 2025 sampah bisa terkelola dengan baik di Indonesia,” ujarnya.
Pengelolaan sampah di Kota Semarang di lahan seluas 65 hektare di TPA Jatibarang, ada komposting, penutupan geo membran untuk diolah menjadi gas metan. “Pengolahan sampah menjadi kompos di TPA Jatibarang memproduksi 300-400 kubik per hari. Serta pengolahan Sampah Menjadi Listrik (PSEL) dengan sistem landfill gas (penutupan 9 hektare sampah dengan geomembran) yang menghasilkan listrik 0,8 megawatt,” terangnya.
BACA JUGA: Ajak Warga Pilah Sampah jadi Bahan Baku Industri
Selain itu, lanjut Hendi, juga adanya penyiapan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan terus dikelola. “Kapasitas sampah per tahun di Kota Semarang yaitu sebanyak 1.200 ton per hari. Sedangkan sampah yang sudah dikelola sebanyak 97 persen dari jumlah sampah,” ujarnya.
BACA JUGA: Perkenalkan Konsep Ekonomi Sirkular, Dorong Ibu-ibu Kelola Sampah Jadi Nafkah
Adapun kampanye lingkungan The Rising Tide sendiri dimulai dari Denpasar Bali dan berakhir di Monas Jakarta selama 30 hari dimulai pada 18 Juli 2022 hingga 17 Agustus 2022. Peserta akan bersepeda sejauh 135 kilometer, berenang 5 kilometer, dan berlari kurang lebih 1.153 kilometer. (*)