SEMARANG (jatengtoday.com) – Geliat film layar lebar belakangan cukup menyedot perhatian generasi muda untuk berbondong-bondong menuju gedung bioskop.
Menariknya, film bioskop diwarnai sejumlah karya anak bangsa. Bahkan tidak hanya film produksi sutradara mainstream yang sudah memiliki nama terkenal. Bahkan pendatang baru berbasis film lokal mampu mendobrak layar lebar. Salah satunya film berjudul “Yowis Ben 2”.
Ini menambah pamor film Indonesia yang mulai mencuri perhatian, setelah sejumlah film seperti Dilan 1990 dan Warkop DKI Reborn, hingga Ada Apa Dengan Cinta (AADC).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tampaknya penasaran untuk turut menggali agar generasi muda terdorong terus menghasilkan karya film berkualitas. Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi secara khusus mengajak nonton bersama film “Yowis Ben 2” di XXI, DP Mall, Kota Semarang, Kamis (21/3/2019) malam.
Hendi mengaku kagum terhadap karya Bayu Skak bersama kawan-kawannya, seperti Joshua Suherman, Brandon Salim,
Tutus Thomson, Anya Geraldine, Anggika Bolsterli, Devina Aureel, dan Laura Theux. Bayu merupakan YouTuber kekinian asal Malang, Jawa Timur.
“Keren, ya. Unik, film dengan Bahasa Jawa. Kita semua bisa paham. Tidak hanya orang Jawa, tapi juga semua orang dari daerah lain bahwa (lokalitas) bisa menjadi menarik melalui film. Ini sebuah hiburan yang sangat menyegarkan. Bukti bahwa kreativitas anak bangsa semakin hari semakin luar biasa,” ujarnya.
Hendi berharap, kisah sederhana yang ditampilkan dalam film “Yowis Ben 2” bisa menginspirasi dan diambil hikmahnya. Arti penting sebuah persahabatan dan pertemanan. “Mudah-mudahan bisa mengambil sebuah intisari daripada komitmen persahabatan,” kata Hendi.
Tidak hanya karya film itu, Hendi selanjutnya akan mengajak menonton film berjudul “Ave Maryam”. Film ini mengambil setting di Semarang dengan latar tahun 1998. Maryam diperankan Maudy Koesnaedi. Salah satu lokasi syuting film ini dilakukan di Kawasan Kota Lama Semarang.
“Ada salah satu film lagi yang akan diputar Minggu depan, salah satu lokasi syutingnya di Kawasan Kota Lama. Nanti kita nonton bareng-bareng,” kata Hendi.
Dikatakannya, secara tidak langsung film tersebut turut mempromosikan Kota Semarang. “Dunia film membawa dampak positif tidak hanya buat bangsa kita. Tapi secara khusus adalah tempat-tempat yang diekspose oleh para sineas muda itu menjadi sebuah daya tarik untuk mempromosikan lokasi syuting ke penonton, bahkan hingga dikenal internasional,” katanya.
Ave Maryam merupakan film drama terbaru garapan sutradara Robby Ertanto Soediskam. Film ini membawa warna berbeda dengan film mainstream sebelumnya. Sebab, Robby mengangkat tema epic yang terbilang sensitif. Maryam merupakan seorang biarawati dari keluarga muslim. Bekerja di panti jompo hingga pindah ke Girisonta, Ambarawa. Maryam bertemu dengan seorang pastor bernama Yosef (Chicco Jerikho). Keduanya terlibat kisah cinta terlarang. (*)
editor : ricky fitriyanto