in

Kapal Dihantam Ombak, Belasan ABK Ditemukan Terapung di Perairan Pulau Buru

AMBON (jatengtoday.com) – Belasan anak buah kapal Samena 02 yang tenggelam di antara Perairan Pulau Buru dan Pulau Manipa, Maluku, Sabtu (23/5/2020) ditemukan regu penyelamat dalam kondisi terapung di laut.
“Mereka ditemukan tim SAR gabungan terapung di atas laut pada kordinat 03° 14′ 4788 S dan 127° 17′ 1443 E,” kata komandan Pos Polairud Polda Maluku, Bripka B. Pinge.
Upaya penyelamatan dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari Rahmat Palapia di Pos Sandar Polairud Namlea bahwa telah terjadi musibah tenggelamnya satu buah kapal ikan di perairan antara Pulau Buru dan Pulau Manipa.
Palapia melaporkan kalau KM Samena 02 milik La Uli yang dinakhodai Yani Pieters bersama 11 ABK telah tenggelam akibat dihantam gelombang besar dan kapalnya mengalami kebocoran.
Kapal tersebut memiliki berat 25 GT dan memuat ikan berlayar dari Desa Waplau (Pulau Buru) menuju Pulau Ambon.
Kronologi kejadiannya, pada Sabtu pukul 01.00 WIT kapal bertolak dari Desa Waplau tujuan Pulau Ambon. Pukul 07.00 WIT nakhoda kapal memberikan kabar ke pemilik kapal bahwa kapal bocor karena gelombang besar antara Pulau Buru dan Manipa.
Pada pukul 08.00 WIT tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel KP. XVI-1008, personel KP. XVI-3001 dan personel Basarnas Namlea melakukan koordinasi dan menuju ke lokasi kejadian mengunakan KP. XVI-3001 Tanjung Allang.
Selanjutnya pada pukul 10.55 WIT tim SAR Gabungan tiba di tempat kejadian perkara dan Langsung melakukan evakuasi penyelamatan kepada para ABK yang sementara berenang dan terapung di atas laut, dan semuanya ditemukan dalam keadaan selamat.
Selain nakhoda, 11 ABK yang selamat adalah Marten Soisa (KKM) 50 tahun, Agustinus Sahetapi (Abk) berusia 49 tahun, Sadrak Joseph (63), Melvin Joseph (19), Refelino Walalayo (38), Poli Dereks (50), Anis Dereks (46), Benjamin Kumbangsila (39), Toni Mayaut (62), Isak Joris (66), dan Yance Ayomi (51).
Hasil interogasi kepada nakhoda KM. Samena 02 bahwa pada Jumat (22/5) pukul 08.00 WIT, kapal bertolak dari pelabuhan Bara, dan tiba di Desa Waplau pada pukul 15.00 WIT untuk berlabuh.
Sabtu (23/5) pukul 02.30 WIT, kapal bertolak dari Desa Waplau tujuan Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah.
Namun kapal tersebut dihantam ombak dan mengalami kebocoran. Mesin tidak mampu mengeluarkan air sehingga pukul 08.00 yWit kapal karam di antara perairan Pulau Buru dan Perairan Pulau Manipa.
“Selanjutnya Tim SAR melakukan evakuasi ke KP. XVI-3001 Tanjung Allang kemudian membawa korban selamat menuju pelabuhan kecil Namlea ( Pos Sandar Polairud Namlea) pukul 12.43 WIT,” jelas Pinge.
Dia menambahkan, nakhoda beserta 11 ABK ini telah diserahkan ke orang tua pemilik kapal atas nama Risat Kastanya di Namlea dan semuanya dalam keadaan selamat tanpa memerlukan penanganan medis. (ant)
editor : tri wuryono