in

Kaderisasi Pengrajin Jadi Tantangan Dekranasda

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo resmi melantik Pengurus Dekranasda Jateng Periode 2018-2023 di Wisma Perdamaian, Selasa (23/4/2019). Istri orang nomor satu di Jateng itu menegaskan, segenap pengurus yang dilantik mesti siap menghadapi segala tantangan.

Termasuk menyusun program kerja yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terlebih, dengan sistem anggaran Dekranasda Jateng yang melekat pada masing-masing SKPD.

“Agar penganggarannya lebih efektif dan efisien, saya punya ide agar Dekranasda itu seperti PKK, ada pra-Musrenbang khusus Dekranasda. Kita bisa duduk bersama dengan segenap stakeholders, mulai dari Dekranasda, SKPD, perajin dan akademisi untuk merumuskan apa saja yang dibutuhkan masyarakat. Program itu basisnya harus dari kebutuhan,” ujarnya saat Pelantikan Pengurus Dekranasda Jateng Periode 2018-2023, Rakor Dekranasda se-Jateng dan Syukuran HUT Dekranasda ke-39 di Wisma Perdamaian, Selasa (23/4/2019).

Atikoh menambahkan, tantangan lain yang dihadapi oleh Dekranasda saat ini adalah kaderisasi pengrajin. Pasalnya, menjadi seorang pengrajin haruslah memiliki talenta seni dan semangat untuk terus berkreasi. Untuk itu, kaderisasi pengrajin semestinya dimulai sejak dini saat anak-anak masih duduk di bangku sekolah.

“Karena kerajinan membutuhkan talenta dan cipta rasa, tidak seperti pekerjaan lain. Dari sisi desain, sistem pewarnaan, polanya seperti apa dan itu harus inovatif. Ini perlu kita mulai sejak dini dari anak-anak sekolah karena sekarang mulai dikeluhkan berkurangnya anak muda yang berminat terhadap kerajinan,” ujarnya.

Dia membeberkan, upaya pendampingan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya di bidang seni kriya, juga menjadi tantangan lain yang dihadapi Dekranasda Jateng. Pelaku UMKM perlu dilatih untuk menyusun pembukuan yang akuntabel, memperoleh akses modal perbankan agar dapat mengembangkan usahanya dan memasarkan produk unggulan dengan memanfaatkan pemasaran konvensional dan digital.

Senada dengan Atikoh, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen berharap, dengan bertambahnya usia Dekranasda Jateng, ke depan dapat semakin berkiprah dalam membina perajin sehingga dapat bersaing di kancah global.

“Guna mendorong industri kerajinan di Jawa Tengah yang berdaya saing, UKM kerajinan harus lebih kreatif dalam memberdayakan serta mengembangkan usahanya. Potensi pengembangan sektor kerajinan masih sangat terbuka, bahkan untuk menembus pasar internasional. Apalagi setiap kabupaten kota di Jawa Tengah memiliki kekhasan tersendiri dari kerajinan yang dihasilkan,” ujarnya. (lhr)

editor : ricky fitriyanto