in ,

Jateng Krisis Tenaga Pendidik

SEMARANG – Wilayah Jateng sedang krisis tenaga pendidik. Dari data Dinas Pendidikan Jateng, saat ini butuh sekitar 7 ribu tenaga pendidik. Angka itu belum ditambah jumlah guru yang pensiun. 2017 lalu, terhitung sekitar 2.700 guru PNS pensiun. Dan pada 2018 ini, akan ada 1.958 guru pensiun.

Untuk menyiasatinya, Dinas Pendidikan Jateng terpaksa mengoptimalkan jumlah jam belajar mengajar guru. “Misalnya guru Bahasa Inggris SMA A, bisa mengajar di SMA B yang jaraknya tidak terlalu jauh,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Gatot Bambang Hastowo, Kamis (11/1/2018).

Kebutuhan itu, lanjutnya, sepertinya bisa tertolong urgent. Sebab, dari perbincangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng dengan pemerintah pusat, ada tiga sektor yang diprioritaskan penambahan PNS. Yakni pendidikan, keseahtan, dan infrastruktur.

“Dari hasil bincang dengan pemerintah pusat, tenaga administrasi akan dikecilkan. Mereka (pemerintah pusat) sudah punya data mengenai tenaga teknis. Sudah ada rinciannya, paling besar kebutuhannya di derah mana. Formasi itu berkaitan dengan kebutuhan dasar,” beber Kepala BKD Jateng, Arief Irwanto.

Mengenai proses rekrutmen PNS tahun ini, Arief mengaku belum tahu persis. Jika masih menganut Undang Undang, semua CPNS wajib mengikuti tes berbasis Computer Assisted Test (CAT).

“Tapi kalau ada ketentuan baru, ya tidak tahu. Sampai hari ini belum ada kepastian. Kalau tidak ada regulasi baru, berarti ya menggunakan tes. Nanti akan diumumkan secara resmi,” tuturnya.

Terkait ketersediaan komputer untuk CAT, Jateng mengaku sudah memberikan data kepada pemerintah pusat. Berapa jumlah unit yang bisa dimanfaatkan untuk CAT. Termasuk mengoptimalkan unit di lab komputer milik SMA/SMK di Jateng. (reno partama)

Editor: Ismu Puruhito