in

Jateng Borong 22 Penghargaan Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik

SEMARANG (jatengtoday.com) – Jawa Tengah menjadi juara umum dalam Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 yang diselenggarakan Kemenpan-RB dengan memborong 22 penghargaan. Pemprov Jateng meraih tiga penghargaan, 19 lainnya diperoleh 11 kabupaten dan kota di Jawa Tengah saat malam penganugerahan di Hotel Gumaya, Kamis (18/7/2019).

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN RB), Syafrudin mengakui inovasi memang tengah marak dilakukan oleh pemerintahan di Jawa Tengah, dari Pemprov hingga kabupaten/kota atau yang paling banyak dibanding provinsi lainnya.

“22 penghargaan ini selain menjadi yang terbanyak tahun ini juga terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan Awarding inovasi ini. Biasanya provinsi peraih inovasi terbanyak hanya 10 program, ini Jateng sampai 22 program,” kata Syafrudin.

Sebanyak 99 inovasi tersebut merupakan yang terbaik dari ribuan proposal inovasi yang diterima Kementerian PAN RB. Penilaian dilakukan oleh para ahli yang terdiri dari tim evaluasi dan tim panel.

“Mulanya ada 3.156 proposal yang terdaftar. 1627 lolos seleksi administrasi dan akhirnya tim evaluasi menetapkan 99, kemudian tim panel menetapkan
45 nominator dari hasil penilaian wawancara dan presentasi,” katanya.

Untuk 22 program inovasi dari Jateng, 3 diantaranya diluncurkan oleh Pemprov, yakni Tele Apik (Teyeng Ndeleng Antrean Pendaftaran lan Poliklinik). Aplikasi itu untuk memudahkan pasien melihat antrean melalui android maupun website yang digagas oleh RSUD Margono.

Ada pula Payjem Pas Ngamuk (Pelayanan Jemput Pasien Ngamuk). Aplikasi itu didasari atas keresahan lembaganya yang melihat penjemputan orang gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak sesuai prosedur. Terakhir Apem Asi yang diluncurkan Dinas Pekerjaan Umum, Sumberdaya Air dan Tata Ruang.

“Masyarakat punya ekspektasi yang tinggi sekali, maka seluruh pimpinan sektor selalu berpikir inovasi apa yang mesti dilakukan. Karena kalau tidak kita dihajar masyarakat,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, di Jawa Tengah terjadi satu kompetisi di kabupaten kota dan instansi di Pemprov berkat adanya award dari Kemen PAN RB. Terlebih dia mendorong proposal yang buat dinas harus bisa diterapkan dalam enam bulan.

“Satu tujuan pelayanan, puas! Masyarakat puas,” katanya.

Penghargaan yang diraih Jawa Tengah tersebut berada jauh di atas Jabar yang menerima 6 penghargaan, Jatim 8 dan Jakarta yang hanya meraih dua nominasi saja. Selain Pemprov Jateng, inovasi yang dilakukan Pemkab maupun Pemkot di wilayah Jateng berjumlah 19 program inovasi dengan sebutan-sebutan yang unik.

Banjarnegara meraih dua penghargaan dengan program inovasi Oce OK serta Pencegahan Kecurangan. Banyumas mendapat 4 nominasi, yakni program Desa Demit, Pattas Sosial, PCS 119 dan Saskia Gotak. Brebes meraih penghargaan lewat program Gerakan Kembali Sekolah. Cilacap dengan inovasi Balakar-nya dan Grobogan dengan program Rumah Kedelai Grobogan.

Sementara Kabupaten Karanganyar, meraih penghargaan dengan Ojek ASI. Kebumen dapat dua, yakni Sakina Peling dan Tamplek. Pemkab Magelang, Pelayanan Kebencanaan. Pemkab Tegal, Penanggulangan Kemiskinan. Wonosobo tiga penghargaan penghargaan, Budaya baca siswa, Peningkatan Gizi, dan Kelola Rumah Sakit. Terakhir ada Kota Pekalongan, yang memiliki Sakpore sebuah aplikasi perizinan.

“Harapan saya, dengan raihan penghargaan di kompetisi ini, ukurannya bukan lagi karena melihat saya dan Pak Sekda. Kami ini hanya pembuat kebijakan. Ukurannya juga bukan mendapatjan juara atau sertifikat, tetapi kepuasan masyarakat,” tandasnya. (lhr)

editor : ricky fitriyanto