SEMARANG (jatengtoday.com) – Kejuaraan Bulutangkis Antarmedia 2018 di GOR Trilomba Juang Semarang telah usai. Ada tiga pasang yang mewakili Zona Indonesia Tengah yang akan diadu dengan para juara Zona Indoesia Timur dan Barat di Grand Final, 28-29 November 2108 di Kudus.
Tiga pasang awak media itu adalah Agus Supriyatno-Ahmad Muhaimin kategori umur 45 ke atas, Bowo-Sigit BR kategori umur 36-45, dan Agus Heryanto-Puji Warsono kategori umur 25-35.
Gelaran yang berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu (23-24/11/2018) ini diikuti 15 media dari Jateng-DIY. Yakni Jatengtoday.com, TVRI Semarang, TVRI Yogyakarta, Semarang TV, TVKU Semarang, RRI Semarang, RRI Surakarta, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Harian Wawasan, Tribun Jateng, Radar Semarang, Magelang Ekspress, Tabloid Cempaka, dan Prosekutor.
Tahun ini, Kejuaraan Bulutangkis andarmedia memang hanya melombakan nomor perorangan ganda. Beda dari tahun sebelumnya yang juga menggelar nomor beregu. Event dengan hadiah total hadiah Rp 177 juta ini dibagi menjadi tiga zona wilayah, barat, timur dan tengah. Adapun dua wilayah yakni zona barat dan timur telah dilangsungkan di Jakarta dan Surabaya.
Nantinya, juara di masing-masing zona wilayah dan peserta runner-up terbaik akan tampil di babak grand final, 28-29 November 2018 di GOR Djarum, Kudus.
Saat penutupan, Sabtu (24/11/2018), Wakil Bakti Olahraga Djarum Foundation, Ivana Lie mengaku senang bisa bertemu kembali dengan teman-teman media. Menurutnya, tanpa dukungan media sepertinya sulit menemukan atlet berbakat.
“Bertemu teman-teman wartawan bagi saya seperti nostalgia. Waktu masih jadi atlet sudah biasa berhadapan dan bertemu wartawan, seperti bertemu teman lama bagi saya. Dari media juga banyak berita positif tentang dunia olahraga, tentang kebanggaan, juga tentang semangat ke seluruh penjuru tanah air, dan itu dibaca dan dilihat oleh anak-anak dan termotivasi menjadi atlet, dari itu pula atlet-atlet yang bagus tetap muncul.” ujar mantan pebulutangkis nasional itu.
Ivana mengatakan kegiatan ini adalah bagian komitmen Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk terus mendukung event ini. Bagaimanapun, media adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan prestasi bulutangkis Indonesia.
Lebih lanjut, meski tak mengharuskan berprestasi, Ivana berharap kegiatan ini bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi antarmedia, baik dari Kota Semarang juga kota lainnya. Sekaligus merasakan sendiri atmosfer di dalam pertandingan sebenarnya.
“Nanti teman-teman akan bisa merasakan perjuangan sesungguhnya di lapangan, kalau di pertandingan pasti akan ada usaha lebih. Saya harap hal ini akan jadi pengalaman positif dan menambah wawasan saat menulis. Semoga di Semarang nanti juaranya mampu menjadi pesaing untuk zona barat maupun timur.” tuturnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito