in

Ini Prakiraan Cuaca Saat Malam Tahun Baru di Kota-kota Jateng

SEMARANG (jatengtoday.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memperkirakan cuaca pada malam tahun baru 2019 di wilayah Jateng berawan-hujan ringan.

Prakirawan Stasiun Mereorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Muh. Syifaul Fuad mengimbau masyarakat yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun di luar rumah membawa perlengkapan yang cukup.

Menurutnya, secara umun tanggal 31 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019, kondisi cuacanya cukup ringan. “Pagi dan siang umumnya berawan, kondisi hujan ringan di pesisir selatan Jateng. Sore atau awal malam hari berpotensi hujan ringan,” ujarnya saat dihubungi.

Untuk rinciannya, sesuai rilis yang dikeluarkan BMKG, prakiraan cuaca malam tahun baru di 35 kabupaten/kota di Jateng memang rata-rata hujan ringan, tetapi ada beberapa yang berbeda. Beberapa hanya berawan, dan ada pula sebagian kecil yang berintensitas hujan sedang.

Beberapa tempat yang diprediksi hanya berawan adalah Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, dan Wonogiri. Cuaca berawan tersebut suhunya kisaran 23-31 derajat celsius, dengan kelembaban 55-95 persen.

Sedangkan daerah yang sampai hujan sedang adalah Kabupaten Batang dan Pekalongan.Kisaan suhunya antara 23-32 derajat celcius dan kelembabannya 55-95 persen.

Fuad menambahkan, yang perlu diwaspadai pada tahun baru dan masa liburan ini adalah angin kencang dan gelombang tinggi di pesisir selatan Jateng.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan di BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap, pada 30 Desember 2018, kecepatan angin maksimum tercatat 24 knot, sekitar jam 10.00.

Menurutnya, angin kencang ini berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang. Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 4 meter di perairan dan 6 meter di Samudera.

“Hati hati bagi wisatawan yg berlibur di pantai, terhadap potensi gelombang tinggi yg bisa mengancam keselamatan. Hindari pohon yg rapuh atau baliho baliho yg besar yg kurang kuat, yg bisa menimbulkan bahaya,” tukasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto