SEMARANG (jatengtoday.com) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jateng telah satu suara untuk mendorong Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali menjadi Ketum PKB pada Muktamar di Bali, 20 Agustus mendatang. Harapannya, agar Pemilu mendatang, PKB bisa berkibar seperti pada 2019.
Ketua DPW PKB Jateng, KH M Yusuf Chudlori menerangkan, pada Pemilu 2019, PKB meraup suara dan kursi yang cukup signifikan di Jateng. “Kursi di DPRD kabupaten/kota bisa menembus 243. Ini ada kenaikan yang besar dari Pemilu sebelumnya,” ujarnya dalam “Sosialisasi Mukatamar PKB” di Semarang, Selasa (9/7/2019) malam.
Apresiasi juga diberikan kepada empat kabupaten yang berhasil menang dalam Pemilu. Masing-masing Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Kendal.
“Di Kendal, baru tahun 2019 ini PKB bisa menang dalam Pemilu sejak zaman Orde Baru,” bebernya.
Gus Yusuf, panggilan akrabnya, menilai, sosok Cak Imin terbukti bisa membangun sinergi yang baik di semua tingkatan kepengurusan PKB.
“Termasuk membangun sinergi dengan induk organisasi, orang tua kita yakni NU. Mulai dari DPP, DPW, DPC, semua bisa bersinergi dengan NU,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pembacaan dukungan pengurus PKB kabupaten/kota kepada Cak Imin.
“Kami ingin, Mukatamar kembali memilih Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum secara aklamasi,” ujar Ketua DPC PKB Grobogan Nur Wibowo yang mewakili semua pengurus.
Acara tersebut juga diisi dengan pembacaan Pakta Integritas oleh anggota DPRD Jateng terpilih. Selanjutnya Pakta Integritas tersebut diserahkan kepada Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh.
KH Ubaidillah Shodaqoh mengatakan tidak bisa menutup mata atas peran PKB selama ini.
“Selalu ada peran dari rekan-rekan PKB di semua tingkatan. Kalau kita (NU) dianggap bapak (oleh PKB), tentu kita merasa terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.
Kyai Ubaid pun mendoakan ke depan kursi PKB di Parlemen bisa terus bertambah. “Kalau saat ini akan menggelar Muktamar, kita harapkan bisa dipilih (ketua umum) secara aklamasi,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto