SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasangan Petahana Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu yang merupakan pasangan tunggal dalam Pilwalkot Semarang 2020, mengaku siap ‘gas pol’ memanfaatkan masa kampanye mulai 26 September hingga 5 Oktober 2020.
Paslon yang akrab disapa Hendi-Ita ini mengaku siap dan berjanji tidak akan melanggar aturan kampanye sesuai Peraturan KPU. “Untuk kegiatan hari ini masih cukup longgar. Mulai besok gas pol. Saya akan lebih ke kegiatan blusukan, door to dor ke tempat-tempat masyarakat. Kalau Mbak Ita nanti lebih banyak ke kampanye virtual,” kata Hendi ditemui usai Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang di North Ballroom Gumaya Tower Hotel Jalan Gajahmada Semarang, Sabtu (26/9/2020).
Pihaknya mengaku telah mempelajari PKPU baru yang memuat aturan kampanye secara ketat. “Aturan baru ini memang banyak keterbatasan. Kami sebagai pasangan calon siap mengikutinya. Dengan segala keterbatasan itu akan kami ciptakan kegiatan yang sekiranya tidak melanggar PKPU. Tetapi masih bisa bertatap muka dan menyentuh hati masyarakat untuk datang ke TPS dan memilih,” terangnya.
Dalam PKPU, tidak diperbolehkan menggelar kegiatan yang memicu kerumunan massa. “Tidak boleh ada rapat umum, kegiatan olah raga, jalan santai, gowes, ataupun donor darah pun tidak boleh. Kami sudah menandatangani pakta intergritas dan kesepakatan Pemilu Damai, jadi kami akan patuhi,” katanya.
Untuk mengikuti proses Pilkada Serentak tersebut, pasangan petahana Hendi-Ita saat ini telah cuti sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang. Kekosongan jabatan tersebut saat ini telah diisi oleh Pj Wali Kota Semarang, yakni Tavif Supriyanto.
“Pak Tavif sebagai Pj pasti sudah sangat piawai karena selaku orang provinsi. Waktu beliau dulu menjadi Pj di Kota Semarang juga berjalan dengan baik,” katanya.
Dia yakin Pj Wali Kota Semarang akan mampu mengatasi setiap problematika di Kota Semarang yang cukup kompleks. Baik penanganan Covid-19 maupun program-program prioritas yang telah ditetapkan. “Saat ini yang sedang berjalan adalah pembahasan anggaran APBD 2021,” katanya.

Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom mengatakan kampanye kali ini diarahkan untuk memanfaatkan teknologi daring dan media sosial. “Tim kampanye, petugas kampanye, maupun relawan, apabila melakukan kegiatan harus mendaftarkan terlebih dahulu,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam Pilwalkot 2020 ini. “KPU berkewajiban melakukan sosialisasi semua tahapan. Misalnya sesuai dengan pengundian tata letak di surat suara, pasangan calon kan berada di kolom sebelah kiri, maka dalam bahasa sosialisasinya ‘monggo, ini ada Pilwalkot Semarang pada 9 Desember 2020. Mau pilih yang mana, boleh. Itu sosialisasi, bukan kampanye ya,” katanya. (*)
editor : tri wuryono