SEMARANG (jatengtoday.com) – Beberapa daerah di Jateng masih dibayangi bencana banjir saat musim penghujan mendatang. Pemerintah pun diminta bersiap. Jika banjir tetap terjadi dan warga terpaksa dievakuasi, tempat pengungsian harus disiapkan. Utamanya terkait standar protokol kesehatan agar tidak menjadi bencana baru di pengungsian.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid saat menjadi narasumber diskusi bertema ‘Upaya Mitigasi Bencana di Tengah Pandemi Covid 19″ di Hotel Grand Edge Semarang, Rabu (30/9/2020).
“Pemda harus siap siaga tangani bencana saat pandemi Covid-19, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat melakukan evakuasi maupun di lokasi pengungsian,” terangnya.
Dikatakan, penerapan protokol kesehatan saat penanganan bencana alam tentu akan membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Dengan penerapan protokol kesehatan, tentu akan lebih banyak makan energi, tempat, dan itu konsekuensi dari kesiapsiagaan bencana di era Covid-19,” ujar politisi PKB ini.
Sementara itu, Plh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarifudin menuturkan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk penanganan dan mitigasi bencana. “Soal anggaran, kami sudah siap,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Sarifudin menjelaskan mengenai peta bencana saat musim penghujan. Beberapa daerah masih terancam banjir dan longsor.
“Dari BMKG, musim hujan akan datang pada awal Oktober. Tapi sama antara daerah satu dengan yang lain,” terangnya. (*)
editor: ricky fitriyanto