in

Gelombang Tinggi dan Rob Masih Mengancam, Masyarakat Diimbau Waspada

Mohon menjadi perhatian bagi wilayah pesisir yang biasa terdampak banjir rob.

Ilustrasi. Gelombang tinggi di Pantai Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. ANTARA/Sumarwoto

SEMARANG (jatengtoday.com) — Beberapa hari terakhir, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang rutin mengeluarkan peringatan dini tentang ancaman gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).

Prakirawan BMKG, Sediyanto mengatakan, pada 26-27 Desember dini hari berpotensi terjadi rob di pesisir utara Jawa Tengah. Hal itu disebabkan adanya aktivitas pasang air laut.

“Masyarakat pesisir pantai kami imbau waspada adanya fenomena banjir pesisir. Mohon menjadi perhatian bagi wilayah pesisir yang biasa terdampak banjir rob,” ujarnya, Minggu (26/12/2021).

Sediyanto juga mengajak masyarakat untuk selalu mengupdate informasi cuaca maritim dari BMKG agar bisa mengantisipasi dampak buruk fenomena alam yang bisa terjadi kapan saja.

Di sisi lain, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas juga mengungkapkan tentang potensi gelombang tinggi. Saat ini tinggi gelombang air laut masih masuk kriteria sedang, antara 1,25 meter sampai 2,5 meter.

Kondisi tersebut terjadi di Laut Jawa bagian tengah, Perairan Karimunjawa, Perairan Pekalongan-Kendal, Perairan Semarang-Demak, Perairan Jepara, dan Perairan Pati-Rembang.

Berdasarkan analisis BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut, dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut, dengan kecepatan angin 5-30 knot.

Para nelayan diimbau mewaspadai ancaman gelombang tinggi tersebut. Demi keselamatan, pelayaran harus disesuaikan antara kapal yang digunakan dengan kondisi gelombang tinggi. (*)

editor : tri wuryono

Baihaqi Annizar