SEMARANG (jatengtoday.com) – Sekolah yang menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) harus mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng. Jika ada yang ketahuan menggelar PTM tanpa izin, sekolah akan langsung ditutup.
Hal tersebut dijelaskan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo setelah sidak di SMK Hidayah Semarang, Rabu (7/4/2021).
SMK Hidayah tidak masuk dalam 140 sekolah di Jateng yang telah mengantongi izin untuk menggelar uji coba PTM pekan ini.
Baca juga: Tinjau Uji Coba PTM di SMAN 1 Ungaran, Ganjar Tegur Guru yang Serahkan HP ke Siswa
Setelah ditelusuri, SMK di bilangan Banyumanik Semarang ini tidak menggelar PTM, tapi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang hanya diiuktui siswa kelas 3.
Saat sidak, Ganjar juga mendapati ada guru yang berseliweran tanpa menggunakan masker.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya PTM tanpa izin, dia memerintahkan Disdikbud Jateng untuk melakukan pengecekan di sejumlah sekolah yang mendatangkan murid.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Dilarang Naik Angkutan Umum dan Bercanda
“Tidak boleh colong-colongan. Pengawasan ini sulit, apalagi kalau ada yang tidak izin. Kalau yang sudah izin, bisa kita ngecek satu-satu. Nanti akan saya suruh cek, kalau banyak ya akan kami evaluasi dulu. Kalau ada yang melanggar, ya ditutup ndak boleh lagi,” terangnya.
Lebih lanjut, dia meminta sekolah yang sudah mendapatkan izin menggelar uji coba PTM harus memenuhi standar prokes yang telah ditentukan.
Sementara itu, Kepala SMK Hidayah, Fitri mengatakan pihaknya belum menggelar PTM. Siswa yang masuk hanya siswa yang melaksanakan UKK.
Baca juga: Dua Sekolah di Kudus Mulai Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
“Kami sudah izin ke Disdikbud Jateng terkait hal ini. Siswanya juga kami batasi, per kelas hanya 11 siswa dan jaraknya 1,5 meter,” jelasnya.
Mengenai guru yang tidak patuh prokes akan segera dievaluasi.
“Tadi kebetulan ada guru yang tidak pakai masker, saya tanya ternyata sedang makan. Kalau keseharian SOP prokes insyaallah sudah kami jalankan. Akan kami evaluasi lagi untuk lebih baik,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto