in

Gelap Gulita Berhari-hari di Sawah Besar Semarang, Begini Penjelasan PLN

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah wilayah di Kota Semarang yang terendam banjir hingga Senin (8/2/2021) sore kondisinya memprihatinkan. Selain terisolasi akibat dikepung banjir, jaringan listrik dipadamkan. Warga tak tahu kapan aliran listrik dinyalakan. Pasalnya, banjir di sejumlah lokasi belum surut.

Manajer Humas PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jateng & DIY Haris saat dikonfirmasi menjelaskan pemadaman listrik masih dilakukan di sejumlah wilayah yang terdampak banjir.

“Mohon maaf, kami melakukan pengamanan dengan memutus aliran listrik sementara di daerah terdampak banjir di Kota Semarang. Hal itu untuk meminimalisasi kecelakaan karena tersengat listrik,” terangnya.

Sebelumnya, kejadian berbahaya tersebut telah menelan korban, yakni M. Imron, warga Jalan Serayu 2 Nomor 3 RT 02 RW 07 Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur. Korban meregang nyawa saat bermaksud menghubungkan kabel di colokan listrik di rumahnya yang sedang kebanjiran pada Sabtu (6/2/2021).

Haris menjelaskan, PLN berupaya mengutamakan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L) serta percepatan recovery suplai listrik di wilayah terdampak banjir di Kota Semarang.

“Update per Senin (8/2/2021) pukul 15:00 WIB, di Kota Semarang terdapat 1069 gardu distribusi terdampak banjir, 84 gardu masih padam, 985 gardu sudah menyala atau 92 persen sudah menyala,” bebernya.

Berdasarkan jumlah pelanggan, lanjut dia, terdapat 64.840 pelanggan terdampak banjir, 4.647 pelanggan masih padam dan 60.193 pelanggan sudah menyala, atau prosentasenya 93 persen menyala. “Daerah yang masih padam diantaranya Kawasan LIK Gebang Anom, Kaligawe, Terboyo dan Trimulyo,” terang dia.

Kapan listrik di sejumlah wilayah tersebut bisa dinyalakan? Pihaknya belum bisa memastikan.

“Untuk keselamatan masyarakat dan lingkungan, karena debit air belum surut, maka untuk lokasi tersebut belum dapat dinyalakan. Kami akan melihat kondisi air,” katanya.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gayamsari, Mulyadi sebelumnya mengatakan terdapat 10 RW di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang, terisolasi.

“Permukiman padat penduduk tersebut terendam air cukup tinggi yakni rata-rata 50 cm. Kondisi listrik mati selama 3 hari ini dan terjadi kelangkaan air bersih. Otomatis, aktivitas terganggu semuanya,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sepuluh RW di Sawah Besar Semarang Terisolasi Banjir, Tiga Hari Listrik Padam

Dijelaskannya, listrik mati sejak Sabtu dinihari hingga Senin (8/2/2021), belum menyala. Akibat wilayah terendam banjir dan listrik mati, otomatis warga tidak bisa mendapatkan air bersih. “Sehari-hari, rata-rata warga menggunakan air artesis, tidak menggunakan PDAM,” katanya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto