in

Empat Bapak-Bapak Tega Cabuli Anak Down Syndrome di Bawah Umur, Salah Satunya Imam Masjid

SEMARANG (jatengtoday.com) – Entah apa yang berada di pikiran empat pelaku pencabulan ini. Mereka tega melakukan hal tidak seronoh kepada gadis di bawah umur yang punya keterbelakangan mental. Padahal, salah satu pelaku merupakan imam masjid yang sangat dihargai masyarakat setempat.

Aksi pencabulan dilakukan di rumah kosong yang berada di belakang rumah korban di Jalan Kuda, Mangkang, Semarang, sekitar pertengahan Juli lalu.

Awalnya nenek korban melihat ada yang tidak beres dengan perilaku cucunya. Gelagatnya tidak seperti biasanya. Saat ditanya, korban baru berani bercerita jika dia telah ‘dikerjai’ empat tetangganya yang sudah berkeluarga.

“Setelah neneknya menceritakan kepada orangtua korban, langsung geger. Mereka tidak terima. Pokoknya geger sampai tingkat RT dan RW,” ucap Ketua Senkom Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom) Semarang, Kusaeri saat mendampingi keluarga korban di Polrestabes Semarang, Kamis (9/8).

Diceritakan, empat pelaku sudah dipanggil warga untuk duduk bersama. Saat itu, mereka mengakui tindakan bejat yang telah mereka lakukan. Bahkan mereka menawarkan jika skandal tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

“Pada tanggal 31 Juli habis maghrib, orangtua korban datang ke rumah saya. Menceritakan semua kronologisnya. Kemudian meminta pertimbangan, apakah mengambil tawaran damai dari pihak pelaku, atau tetap menempuh jalan hukum,” bebernya.

Malam itu, Kusaeri langsung mengajak korban untuk melakukan visum di RSUD Tugurejo Semarang. Baru pada 2 Agustus siang, dia bersama orangtua korban datang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.

“Hari ini, penyidik ke Tugu (RSUD Tugurejo) untuk memeriksa kondisi psikologis korban,” katanya.

Sementara dari info yang didapatkannya, dua dari empat pelaku pencabulan tidak diketahui keberadaannya. “Yang dua pergi. Yang satu, infonya pergi ke Sumatera atau Kalimantan sejak empat hari lalu. Sementara yang imam masjid itu, masih di rumah dan katanya ada oknum dan preman di belakangnya,” tegasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.