Rempah-rempah dikenal memiliki riwayat tanaman kesehatan yang bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Itulah sebab mengapa dr Santosa, tertantang untuk melakukan riset di balik keistimewaan tanaman rempah-rempah.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) ini kemudian menemukan kurkumin jahe, kunyit, dan temu lawak diyakini memiliki kasiat yang istimewa untuk membantu penyembuhan penyakit ganas.
Penyakit ganas itu adalah Mieloma Multiple (MM) atau kanker darah. Selama ini dikenal sebagai penyakit yang belum bisa disembuhkan menggunakan obat-obatan medis. Bahkan pengobatan saat ini hanya mampu rata-rata memiliki ketahanan hidup lima tahun.
Mieloma Multiple menjadi penyakit kelainan sel darah putih yang akan merusak tulang hingga menyebabkan kerapuhan. Dampaknya mengakibatkan komplikasi berbagai macam penyakit mematikan.
Kurkumin, berbentuk pigmen kuning atau oranye yang terdapat di rempah-rempah jahe, kunyit, dan temulawak memiliki keunikan tersendiri. Rempah-rempah ini juga lebih sedikit efek samping dibandingkan obat farmasi. Ia melakukan eksperimen terhadap 35 pasien Mieloma Multiple di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Setiap hari, para pasien diberikan rempah-rempah jahe, kunyit, dan temulawak dengan cara diminum. “Per orang, 8 gram per hari, selama empat bulan. Pemberian kurkumin berbarengan dengan obat standar Melphalan dan Prednisone, karena peran kurkumin ini sebagai obat pendamping,” kata Santosa.
Ternyata hasil riset tersebut mengejutkan. Diketahui terdapat remisi atau tingkat kebaikan tanpa kurkumin 50 persen. “Setelah ditambah kurkumin tingkat keberhasilannya mencapai 75 persen,” katanya.
Dia mengeklaim, evaluasi berdasarkan parameter molekuler dan parameter klinik terukur secara obyektif. Mieloma Multiple yang menjadi suatu penyakit kelainan sel darah putih, bisa merusak tulang, darah, dan komplikasi bermacam-macam penyakit, ternyata bisa tertangani dengan baik. Padahal sejauh ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.
“Kanker darah ini, ada kategori kanker darah akut dan kronik. Kasus yang saya tengani termasuk kronik,” katanya.
Mieloma Multiple belum bisa disembuhkan. Tetapi hanya dikendalikan sebagai penyakit kronik. Angka kejadian di seluruh dunia cenderung meningkat. Secara teori, angka kasus di dunia Mieloma Multiple terjadi di usia lanjut, yakni 60-70 tahun. Tetapi di Indonesia, justru menyerang usia lebih muda, yakni 40-50-an tahun.
“Kurkumin ini mampu menghambat peradangan, dan menghambat peredaran penyakit kanker. Tugas saya sebagai akademisi menggali kekayaan tradisional secara ilmiah,” katanya. (Abdul Mughis)
Editor: Ismu Puruhito