in

Disebut Tak Tuntas Lakukan Tracing Covid-19, Begini Jawaban Dinkes Jateng

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto menyebut Dinas Kesehatan Jateng tidak melakukan tracing pasien Covid-19 dengan benar. Dinkes membantah hal itu. Menurut Dinkes, tingkat pelacakan yang dilakukan di Jateng sudah sangat tinggi. Bahkan lebih tinggi dari standar yang ditetapkan WHO.

Dalam standar tes Covid-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1.000 penduduk per minggu. Dengan jumlah penduduk Jateng sekitar 34 juta orang, maka standarnya ada 34.000 orang yang dites.

Dinkes mengklaim, realisasinya, total ada 70.053 orang yang dites pada minggu ke-48. Artinya, dari standar yang ditetapkan WHO, Jateng sudah melakukannya lebih dari dua kali lipat.

“Jumlah testing PCR di Jateng pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Jadi, jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO yang hanya 34.000 tes,” ucap Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, Jumat (4/12/2020).

Tingginya tes di Jateng ini, lanjutnya, tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.

“Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini, sehingga bisa memberikan respon yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit,” paparnya

Pada minggu ke-44 lanjut Yulianto, angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 5,11. Angka itu terus mengalami penurunan di angka 4,94 di minggu ke-45, turun lagi menjadi 4,62 pada minggu ke-46, turun lagi 4,49 pada minggu ke-47 dan sekarang menjadi 4,25.

“Jadi semakin dini ditemukannya kasus positif dengan peningkatan testing itu, maka treatment-nya semakin bagus. Tentu itu sangat berdampak pada turunnya angka kematian di Jawa Tengah dan meningkatnya angka kesembuhan,” tandasnya. (akr)

 

editor: ricky fitriyanto