SEMARANG (jatengtoday.com) – Direktur Kaje Foundation Jamal Luthfi mengaku prihatin dengan banyaknya mahasiswa yang kebingungan mencari kerja meskipun sudah mengantongi ijazah sarjana. Padahal banyak alternatif profesi yang bisa digeluti.
Kegelisahan itu sudah Jamal rasakan saat dirinya baru lulus kuliah dari Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Dia sempat kesulitan mencari pekerjaan yang linear dengan program studi kuliahnya.
Menurutnya, masih banyak orang yang mengalami kendala serupa, mengandalkan ijazah atau berharap lolos seleksi ASN. Padahal rasio penerimaan ASN hanya satu persen dari pendaftar.
Jamal mengatakan, saat peluang menjadi PNS habis, tak jarang wisudawan pasrah dan akhirnya memilih pekerjaan seadanya. Misal bekerja sebagai guru, tetapi guru honorer atau kerja jadi buruh pabrik.
“Sebenarnya tidak salah, tapi kalau pekerjaan itu bukan ekspektasinya akan bermasalah,” ujarnya saat mengisi pelatihan digital marketing di aula Kaje Foundation, Kota Semarang, Rabu (7/4/2021) malam.
Namun, itu masih lumayan karena ada yang setelah wisuda menganggur bertahun-tahun karena beranggapan minimnya lowongan pekerjaan.
Dunia Kreatif
Jamal berharap mahasiswa memiliki opsi lebih banyak untuk memilih pekerjaan. “Tak harus sesuai dengan bidang studinya, boleh kok belajar banyak hal sekaligus menjalani pekerjaan yang berbeda,” ucapnya.
Melalui kelas enterpreneur, Jamal membantu memfasilitasi mahasiswa dan wisudawan yang ingin bergelut di dunia kreatif.
“Kami ingin memberi tawaran saja supaya mahasiswa berani berpikir untuk menempuh jalur yang agak berbeda,” paparnya.
Jamal yang merupakan pengusaha mebel sekaligus desainer grafis dan desain konstruksi-properti tersebut mengajak anak muda untuk semangat menata diri dan mulai membangun mental dengan tidak takut kegagalan.
“Karena yang terpenting adalah bagaimana mengatur diri pasca kelulusan dan bermental mandiri,” pungkasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto