SEMARANG (jatengtoday.com) – Kementerian Perhubungan RI telah melansir hasil survey bahwa diperkirakan ada mobilitas masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44 juta orang pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Artinya, mobilitas masyarakat akan mengakibatkan keramaian baik pada arus mudik maupun balik saat liburan pergantian tahun kali ini. Tentu saja, berbagai potensi gangguan patut diwaspadai dan diantisipasi.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Semarang menggelar apel kesiapsiagaan siaga SAR Khusus bertempat di Kantor SAR Semarang Jalan Bukit Barisan A4/Nomor 9 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang untuk hal tersebut, Senin (19/12/2022).
“Kami menyiagakan sebanyak 143 personil yang terbagi di beberapa wilayah, yakni Pos SAR Surakarta, Jepara, Wonosobo serta Unit Siaga SAR Borobudur, Rembang dan Pemalang,” kata Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto.
BACA JUGA: Terjadi 256 Bencana di Semarang, Total Kerugian Rp 3,5 Miliar
Untuk keperluan tersebut, pihaknya menyiagakan beberapa alat utama (alut) SAR seperti rescue car, rescue truk, motor trail, rescue excavator dan rescue boat Kapal Negara (KN) SAR Sadewa 231 untuk menunjang kelancaran siaga Nataru dan menghadapi bencana hidrometeorologi.
“Berbagai potensi perlu diwaspadai, terlebih saat ini musim penghujan,” katanya.
BACA JUGA: Pasar Murah jadi Solusi Tekan Inflasi di Daerah
Pelaksanaan siaga SAR khusus Natal dan Tahun Baru 2023 akan dilakasanakan selama 16 hari, dimulai 19 Desember hingga 3 Januari 2023. Ini menjadi upaya pelayanan SAR masyarakat secara aman dan nyaman menggunakan prinsip Quick Response Of SAR.
“Merespon setiap kedaruratan secara profesional, sinergi dan militan,” jelas Heru.
Kondisi alat utama seperti kendaraan maupun peralatan-peralatan rescue sangat penting untuk dipastikan tidak ada masalah. Alat utama juga untuk menunjukkan performance kinerja.
“Sehingga perlu diperhatian kebersihan dan perawatannya agar setiap saat digunakan selalu siap,” imbuhnya.
Dalam siaga Nataru, lanjut Heru, seluruh personil yang terlibat akan melaksanakan pemantauan lalu-lintas jalan tol, pelabuhan, bandara maupun terminal serta tempat-tempat wisata.
“Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja terjadi yang dapat mengancam jiwa masyarakat, terutama di kebencanaan maupun kecelakaan yang membutuhkan penanganan khusus SAR,” terangnya. (*)