SEMARANG (jatengtoday.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mendistribusikan logistik untuk pelaksanaan Pilwalkot Semarang 2020 secara bertahap mulai Selasa (17/11/2020). Sejumlah logistik seperti bilik suara, hand sanitizer, desinfektan, sarung tangan, dan sabun cuci tangan didistribusikan ke masing-masing kecamatan.
“Kami mencicil untuk mendistribusikan logistik ke masing-masing kecamatan. Ditargetkan, distribusi logistik ini rampung tiga hingga empat hari ke depan,” kata Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom, Selasa (17/11/2020).
Dikatakannya, untuk tahap pertama logistik didistribusikan Kecamatan Pedurungan, Gunungpati, Ngaliyan dan Tugu. “Distribusi tersebut disesuaikan dengan jumlah kebutuhan tempat pemungutan suara di masing-masing kecamatan. Termasuk sarung tangan disesuaikan dengan daftar pemilih di masing-masing TPS,” katanya.
Untuk surat suara, lanjut Nanda sapaan akrabnya, diperkirakan tiba di gudang KPU pada Jumat (20/11/2020). “Setelah datang dan dilakukan setting terlebih dahulu, surat suara bisa segera didistribusikan,” katanya.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Nining Susanti mengatakan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan Bawaslu, distribusi logistik kali ini telah dikirim sesuai dengan jenis hingga di tempat tujuan. “Kami memastikan logistik tidak tercecer. Berdasarkan pengalaman saat pemilihan legislatif lalu ada yang tercecer,” katanya.
Meski demikian, Bawaslu sebelumnya sempat mendapati temuan mengenai desain bilik suara dari KPU RI yang tidak cocok untuk Kota Semarang, yakni di dalam bilik suara tertulis “coblos pada gambar pasangan calon”. Menurut dia, tulisan tersebut tidak pas mengingat Pilwalkot Semarang 2020 hanya diikuti pasangan tunggal. Artinya, tulisan tersebut bisa menguntungkan pasangan petahana.
“Kami memberi saran perbaikan agar tulisan tersebut ditutup dengan stiker putih,” katanya.
Dia memastikan, saat ini setiap bilik suara yang dikirim sudah ditutup dengan stiker. KPU, lanjut dia, telah menindaklanjuti dengan cepat untuk memperbaiki desain bilik suara dengan menempel stiker putih sebagai penutup tulisan tersebut.
“Proses penutupan masih berjalan. Misalnya mendekati waktu kami lihat tidak terkejar kami tentu akan memberi saran kepada KPU,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Nining, pihaknya juga akan melakukan pengawasan proses sortir lipat surat suara di Pura Kudus agar bisa dipastikan surat suara tidak cacat, baik bercak, lubang, maupun sobek. “Kami memberikan saran kepada KPU menambah jumlah petugas agar proses sortir lipat surat suara bisa lebih cepat,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto