SEMARANG (jatengtoday.com) – Jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah Jateng terus meningkat. Bahkan kini berada di lima besar provinsi dengan kasus positif terbanyak di Indonesia. Karena itu, kalangan DPRD Jateng meminta pemprov untuk segera melakukan evaluasi penanganan pandemi.
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto meminta pemprov memberikan laporan detil terkait upaya penanganan yang telah dilakukan sejauh ini. Pasalnya, sudah ada triliunan rupiah yang digelontorkan untuk pendanaan.
“Apa saja yang telah dilakukan dan melihat kondisi riil saat ini, mesti segera dilakukan evaluasi,” jelasnya, Senin (15/6/2020).
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini menuturkan, evaluasi yang mendesak harus dilakukan untuk menjadi persiapan menuju penerapan new normal.
“Sejauh mana program-program yang telah dijalankan. Harus dievaluasi,” tegasnya.
Tak melulu soal penanganan kesehatan, evaluasi juga akan dilakukan di bidang penanganan dampak ekonomi dan sosial di masyarakat. Utamanya di tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Sebelumnya, anggota Komisi E Achmad Fadlun mempertanyakan program Jogo Tonggo yang digembar-gemborkan Pemprov jateng. Program yang dijalankan Pemprov, belakangan juga terlihat tidak sesuai harapan, karena pelaksanaannya tidak sesuai jadwal alias tak relevan dengan situasi yang ada.
Dalam program itu, ada bantuan kepada desa senilai Rp 10 juta. Bentuknya, berupa barang, yaitu sprayer, thermo gun, masker, baju coverall, sepatu boot, dan disinfektan. Setiap desa mendapatkan barang-barang tersebut yang jika ditotal nilai nominalnya Rp 10 juta.
Program itu disalurkan ke desa, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten mulai 10 Juni hingga 30 Juni 2020. “Dengan situasi terkini, tentu program yang dijalankan itu malah jelas tidak bermanfaat, barang akan mubazir, dan saya berkeyakinan akan menumpuk saja di desa,” terangnya. (*)
editor: ricky fitriyanto